Me Time Di Alun-Alun Bandung

Posting Komentar
Sejak hari kamis kemarin, saya lagi jadi jomblo freelance karena suami lagi sibuk menjamu temannya yg datang dari Surabaya. Karena kondisi ini, saya harus melipir berangkat-pulang ke kantor naik angkot. Waktu perjalanan yg hanya 25 menit dengan motor membengkak 3x lipatnya setiap naik angkutan umum ini. Ditambah dengan ongkos sekali jalan yg bikin dompet meringis. 11-12 rb x 2 (pagi dan sore) dikali berapa hari aktivitas ini berulang. Klo diambil jumlah hari maksimal (22 Hari Kerja) itu bisa buat isi bensin si motor di Shell buat sebulan (anter-jemput kantor, keliling bandung, jengukin rumah yg belum bisa ditempatin dan lain-lain). Kebayang kan gimana tidak efisiennya naek angkot? #okecukupsudahcurcolnya :p

Nah, waktu hari Kamis kemarin saya kebetulan bawa kamera ke kantor buat pemotretan sebuah project hasil kerjasama kantor saya dengan sebuah Bank di salah satu taman di Bandung, lumayan bisa kabur bentar dari belakang meja sampe jam 11 siang. Jadi waktu saya balik ke rumah, si kamera otomatis harus saya bawa. Ransel dan laptop 14 inchi yg lumayan berat saya tinggal saja di loker di kantor. Dan waktu itu saya langsung berinisiatif untuk mengambil rute angkot yg lain, yg biasanya naik angkot hijau St. Hall-Gedebage, saya ngambil angkot merah tujuan Cicadas-Elang (jalan dikit ke depan Trans Studio Mall).

Menikmati Malam Di Alun-Alun Kota Bandung

Angkot ini melewati salah satu icon kota Bandung yang semakin ngehits beberapa bulan terakhir yaitu Alun-alun Bandung :p, jadi saya langsung turun di samping alun-alun, dekat Yogya Kepatihan. Saya waktu itu memilih rute ini karena saya pikir alun-alun adalah tempat yang cocok untuk menjalani “Me Time” karena kebetulan suami lagi sibuk. 

Selain itu saya juga pingin ngerasain sholat maghrib di Masjid yang berbeda. Meskipun sebenernya untuk sholat, Masjid Al Ukhuwah dekat Balai Kota Bandung tetap memberikan kenyamanan yg lebih :D. Alasan lainnya… saya belum pernah sekalipun nginjekin kaki di Alun-Alun Bandung setelah dirombak abis-abisan sama Pemkot. 

Setelah beres sholat, saya langsung bergabung dengan ratusan orang Bandung yang sudah duduk-duduk cantik di lapangan rumput sintetis di depan masjid. Sepatu kets warna orenz kesayangan saya tenteng sampai saya nemu spot buat duduk dan santai-santai. Sepatu dan sandal gak boleh dipakai waktu kita menikmati rumput ya guys.. :D




Suasana di Alun-Alun Kota Bandung Di Malam Hari 


Saat itu alun-alun cukup ramai tapi tidak berisik. Atmosfer yang terbentuk oleh orang2 yang sedang duduk santai, orang tua yang ngemong anaknya, anak-anak yang lagi ngobrol2 dengan sesamanya ini sangat ramah untuk saya. 

Beneran lho, menurut saya lapangan ini sangat homy, karena meski sendirian, saya tidak merasa kesepian. Gelak tawa, senyum, dan hal-hal sederhana lain yang saya saksikan memiliki efek bak garpu tala yang memaksa saya untuk sama-sama tersenyum.

Saya memilih salah satu kursi dari batu yang tepat di depan Masjid Raya. Yg saya lakukan pertama kali di sana adalah… memotret :D. Sudah lama saya mimpi bikin foto slowspeed di alun-alun jadi saya langsung excited meski gak bawa tripod. Well, buat saya me time itu bukan cuman buat duduk-duduk and doing nothing kok. 
Me time itu adalah waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai tanpa diganggu oleh siapapun dan memotret adalah hal favorit saya
Saya waktu itu langsung jongkok, nungging, tengkurap, dan melakukan berbagai posisi lain untuk mencari angel terbaik menurut saya. 

Setelah puas dengan apa yang saya potret, saya duduk selonjoran dan sandaran di kursi batu tadi. Saya cuman duduk, diam, dan tersenyum. Kau tau rasanya seperti apa? Surga duniaaa. 

Hati yang sempit seperti diperluas perlahan-lahan, beban di pundak berangsur-angsur terangkat. Yah, seperti itu… 


halte alun-alun bandung

Me time saya berakhir dengan dikumandangkannya adzan isya. Saya bergegas membereskan barang dan bergabung dengan para jamaah sholat di Masjid Raya lalu pulang dengan bahagia. 

Alhamdulillah bini’matihi tatimmush sholihaat, segala puji bagi Alloh yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal sholih.

Bandung, 2015
susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

Posting Komentar