Pengalaman Membuat Gigi Palsu di Bandung

24 komentar

Saya hari ini akan share pengalaman saya membuat gigi palsu alias gigi tiruan di Edelweiss Hospital Kota Bandung tahun 2020. Saya akan menceritakan alasan kenapa saya membuat gigi palsu/tiruan, RS mana yang saya pilih, proses pembuatan gigi palsu, dan berapa total biaya yang harus dikeluarkan. Semoga bermanfaat untuk semuanya.

Pengalaman Membuat Gigi Palsu Tiruan di Edelweiss Hospital Kota Bandung, proses pembuatan dan total biaya membuat gigi palsu tahun 2020. Klik di sini!

Kenapa Saya Harus Membuat Gigi Palsu

Ini adalah cerita paling panjang, tapi saya coba agar bisa lebih singkat aja. Please bear with me.

Waktu kecil saya tidak suka sikat gigi dan yang paling sering saya lewati adalah sikat gigi sebelum tidur. Di kelas 5 atau 6 SD akhirnya saya kena sakit gigi. Gigi saya bolong. Sakitnya luar biasa.

Tapi saya tetap malas sikat gigi setelah sembuh - sebuah quote inspiratif

Singkatnya, waktu SMA gigi geraham utama saya bolong. Tapi karena saya masih muda remaja bahagia, saya tidak pernah memikirkannya. Sedikit demi sedikit gigi geraham yang bolong itu patah dan menyisakan sedikit gigi di bagian bawah. Proses patahnya gigi geraham ini sangat lama, seingat saya sampai saya kuliah dan lulus. Sisa-sisa gigi geraham ini akhirnya dicabut di RSGM Unpad di Sekeloa waktu saya berusia 28tahun. Kayaknya itu adalah pertama kali saya mengunjungi dokter gigi.

Maklum, saya berasal dari keluarga miskin sebuah desa di Provinsi Lampung. Saya dan seluruh keluarga saya waktu itu tidak terdaftar pada asuransi. Kunjungan ke dokter juga hanya dilakukan ketika saya sudah sakit parah dan tidak bisa bangun dari tempat tidur, hehe.

Salah satu cerita saya masuk ke RS bisa baca di sini: Pengalaman Sakit Sebelum, Saat dan Setelah Traveling

Akhirnya di usia ke 30, saya mengunjungi lagi dokter gigi di salah satu dental care yang cukup bagus di Kota Bandung. Dari situ saya diminta untuk rontgen gigi dan ketika hasilnya keluar, barulah diketahui kalau susunan gigi saya sudah sangat berantakan: miring-miring nggak jelas dan gigi bagian atas mulai turun ke bawah. Semuanya karena 2 gigi geraham (kiri dan kanan) saya ompong atau hilang sejak saya umur 21 tahun!

Jadi ketika proses mengunyah gigi atas dan bawah kita bekerja sama, terutama gigi geraham. Karena gigi geraham utama yang bagian bawah saya bolong, gigi geraham atas saya jadi jomblo dan nggak ada temennya. Karena going solo bertahun-tahun, gigi geraham atas saya jadinya makin turun.

Dokter bilang kalau saya harus pakai gigi tiruan. Bukan untuk alasan estetika, tapi agar susunan gigi saya lebih stabil dan mencegah gigi bagian atas semakin turun. Kalau dibiarin, nanti bakalan lebih repot kalau udah tua. Saya nggak bisa bayangin kalau saya nggak bisa makan-makanan enak waktu jalan-jalan ke daerah lain hanya karena saya nggak mengurus gigi saya dengan benar.

Survei Harga Gigi Palsu Di Kota Bandung

Awalnya saya mau membuat gigi palsu di Dental Care Kota Bandung yang tadi saya sebutkan di atas. Info dari dokter gigi di sana, harga gigi palsu yang paling bagus dan tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi adalah Rp3.000.000,-. Harga gigi palsu tersebut buat saya cukup mahal. Jadi saya putuskan untuk mencari info di dokter atau rumah sakit lain.

Tapi semuanya harus dipending karena COVID-19 melanda. Drama gigi kembali dimulai di September 2020.

Edelweiss Hospital Kota Bandung

Saya memutuskan untuk mencoba memperbaiki gigi di Edelweiss Hospital yang terletak di Jalan Soekarno Hatta no.550 Kota Bandung. RS ini memang baru beroperasi di Agustus 2020 lalu, tapi layanannya cukup lengkap dan semua prosedur COVID-19 dijalankan. Poliklinik giginya juga ada yang gigi umum dan spesialis. Waktu saya tanya ke mbak-mbak yang jaga di bagian depan bedanya apa, mbaknya bilang "beda harganya aja sih mbak". Saya cuman ketawa aja dengernya.

Pengalaman Membuat Gigi Palsu Tiruan di Edelweiss Hospital Kota Bandung, proses pembuatan dan total biaya membuat gigi palsu tahun 2020.

Screening Covid-19 di Edelweiss Hospital

Hari Kamis sore, 3 September 2020, saya dan suami datang ke lokasi menggunakan motor. Setelah suhu diukur menggunakan thermo gun, kami diminta untuk parkir di basement. Kami lalu jalan kaki ke lobi dan duduk di meja screening Covid-19, tepat di sebelah kiri dari pintu utama RS.

Saya dan suami kembali diukur suhunya di meja ini dan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan: ada keluhan sakit tenggorokan, sesak napas, pernah rapid test/swab test atau tidak, dan lain-lain. Saya juga mendapatkan masker medis berwarna hijau dan hijab loop untuk mengganti masker kain yang saya pakai. Setelah itu saya baru boleh ambil nomor antrian ke bagian pendaftaran pasien.

Di bagian pendaftaran ini saya diminta untuk meletakkan KTP di tempat yang sudah disediakan. Saya dan petugas administrasi tersebut otomatis tidak ada kontak fisik sama sekali, kecuali secara verbal yang dipisahkan dengan kaca transparan. Di sini saya mendapatkan kartu pasien Edelweiss Hospital.


Pengalaman Membuat Gigi Palsu Tiruan di Edelweiss Hospital Kota Bandung, proses pembuatan dan total biaya membuat gigi palsu tahun 2020.

Saya lalu ke nurse station yang lokasinya bisa dilihat dari tempat saya duduk di hadapan petugas pendaftaran. Di nurse station saya menyerahkan formulir screening Covid-19 dan nomor antrian, lalu ditanyai keluhannya apa dan diukur BB-TB-tekanan darah. Saya lalu duduk menunggu dipanggil ke dalam poliklinik dokter. Untungnya ruang tunggu pasien di Edelweiss Hospital ini sangat nyaman karena kursinya empuk, bisa sandaran, dan sudah ada penerapan social distancing.

Pengalaman Membuat Gigi Palsu

Selepas maghrib saya dipanggil masuk ke ruangan drg. Dikdik Lazuardi setelah menunggu 2 pasien sebelumnya. Saya masuk ke dalam ruangan dengan interior dominan berwarna putih, khas rumah sakit. Saya dan suami duduk di kursi dengan aksen warna cokelat. drg Dikdik duduk di seberang kami, dipisahkan dengan meja dan komputer yang terletak di sebelah kanan, dekat dinding.

Dokter gigi menggunakan hazmat lengkap berwarna putih yang dilapisi kain berwarna biru, masker berlapis dua, dan google. Saya rada kasian sih waktu ngeliat dokternya berpakaian lengkap yang pastinya bakalan pengap meskipun ruangan full AC. Tapi mau gimana lagi, protokoler di RS karena COVID-19 kan sekarang memang kayak gitu ya.

Pengalaman Membuat Gigi Palsu Tiruan di Edelweiss Hospital Kota Bandung, proses pembuatan dan total biaya membuat gigi palsu tahun 2020.
dicek dulu giginya

Setelah menjelaskan problem gigi, saya diminta untuk masuk ke ruangan di sebelah kiri yang dipisahkan dengan dinding dan pintu kaca. Saya lalu duduk di kursi gigi dan dokter pun memeriksa gigi saya. Menurut dokter, gigi saya sudah cukup bersih sehingga proses pembuatan gigi palsu bisa langsung dilakukan.

Lalu drg Dikdik menjelaskan gigi palsu/tiruan yang bisa saya pilih. Ada jenis gigi palsu permanen dan lepasan. Bahannya juga beda-beda.

Dokternya spesifik menjelaskan gigi palsu dari bahan Valplast yang bersifat lentur dan fleksibel. Jenis gigi palsu ini bisa membuat gigi kita lebih mudah beradaptasi dan harganya cukup terjangkau. Gigi dari valplast juga bisa tahan sampai 15 tahun, tergantung cara kita merawatnya.

Kelebihan lain: Valplast tidak menggunakan kawat (cocok untuk yang alergi terhadap logam) dan sesuai dengan warna gigi dan gusi.

Waktu saya tanya jenis gigi palsu yang permanen, menurut dokternya ada tapi harganya mahal. 1 gigi palsu permanen bisa kena biaya Rp1,5 juta. 1 gigi geraham saya yang bolong harus diganti dengan 3 gigi palsu permanen: 1 untuk pengganti gigi bolong, 2 lainnya untuk "diikat" ke gigi di kanan dan kirinya. sehingga kalau saya mau ganti 2 gigi geraham, saya harus bayar 6 gigi dengan total biaya Rp9 juta. hehe.

Daripada bingung dan kelamaan mikirnya, saya milih gigi palsu dari Valplast aja.

Proses Pembuatan Gigi Palsu

Setelah saya memutuskan mau gigi palsu valpast aja, dokter dan suster langsung memproses cetakan giginya. Saya tetap duduk di kursi gigi sambil bengong dan sesekali nengok ke belakang: tempat dokternya ngaduk adonan cetakan gigi.

Pengalaman Membuat Gigi Palsu Tiruan di Edelweiss Hospital Kota Bandung, proses pembuatan dan total biaya membuat gigi palsu tahun 2020.

Dengan pengetahuan minim saya dan berbekal pengalaman memperhatikan dan mengalaminya sendiri, proses pembuatan gigi palsu adalah sbb:
  1. si dokter mengukur gigi saya dengan cetakan berbentuk gigi berwarna hijau.
  2. Setelah itu dokternya bikin adonan warna putih. adonannya kemudian dimasukkan ke cetakan gigi yang tadi dipakai untuk mengukur gigi saya.
  3. Cetakan yang sudah diberi adonan (yang saya nggak tau namanya apa) itu dimasukkan ke mulut dan ditempelkan ke gigi saya bagian atas. Saya diminta untuk menggigit cetakan tersebut agar sesuai dengan bentuk gigi saya. proses ini membutuhkan waktu sekitar 1 menit. Setelah itu cetakan dilepas dan dibawa dokter gigi.
  4. Prosesnya sama untuk gigi di bagian bawah, tapi saat proses ini, lidah saya diminta untuk diangkat dan saya nggak boleh gigit cetakan giginya.
  5. Saya diminta kumur-kumur untuk menghilangkan sisa-sisa adonan yang mungkin masih nempel di gigi atau gusi.
  6. Gigi saya nanti akan dicetak sama rekanan dokter gigi/RSnya

Catatan lain: adonan gigi tersebut ternyata berubah jadi warna hijau dan "rasanya" seperti odol/pasta gigi.

Setelah semuanya beres, saya diminta untuk duduk lagi di kursi bagian depan. Dokter bilang kalau gigi bisa selesai di Hari Selasa (saya periksa di hari kamis sore).

Rincian Biaya Pembuatan Gigi Palsu Di Edelweiss Hospital


Rincian biaya pembuatan gigi palsu adalah sebagai berikut:

  1. Administrasi Klinik : Rp50.000,-
  2. Biaya Kartu Pasien: Rp15.000,-
  3. 2 Gigi Tiruan Lepas Rp1.331.200,-

Total biaya yang saya keluarkan adalah Rp1.391.200,-

Kesimpulan

Pengalaman saya membuat gigi palsu di Edelweiss Hospital secara umum menyenangkan. Tapi saya belum bisa memberikan testimoni mengenai gigi palsu/tiruan dari Valplast sekarang karena giginya belum jadi. Nanti saya update lagi kalau udah saya pakai kurang lebih 1 minggu ya. Please wait ya.

susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

24 komentar

  1. Kunjungan perdana ke blog ini. Melihat tulisan ini, edelweiss hospital bagus juga pelayanannya. Saya kalau ke dokter gigi ingetnya rskgm jalan riau, Bandung. Sekarang masih was was ke dokter gigi akibat pandemi korona

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di jalan riau harga pasang gigi brpa ya kak??

      Hapus
  2. Di Bengkulu saya juga punya kenalan dokter gigi kak, kalau harga kaya yang di atas huahaha, muahal pake buanget.. di beliau ga sampe segitu. Hasilnya cukup memuaskan, belum pernah pakai jasa untuk gigi palsu di beliau tali kontrol gigi sering. Hasilnya oke. Selamat bergigi palsu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo rgsm yg di jl Riau berapa ya 1 gigi? Bisa pake BPJS kah?

      Hapus
  3. Begitu ternyata prosesnya untuk pasang gigi palsu ya
    Kok ya pas butuh info ini buat suami, pas dapat linknya
    Jadilah langsung sodorin ke suami hehe

    BalasHapus
  4. Wah, saya juga orang Lampung yg nyasar di Medan hehe
    Saya pernah sih bersihin karang gigi, buat gigi palsu blm pernah. Kl bs jangan hehe

    BalasHapus
  5. Itu adonan yang dimasukkin rasanya kaya masukkin slime mentol ke mulut. Hyakks ngga nyaman banget yekan wkwk. Gigi bolong emang bikin ngga nyaman :(

    BalasHapus
  6. Pingin juga rasanya tambal gigi palsu, apalagi harganya lumayan terjangkau. Tapi kok masih ragu klo harus ke RS

    BalasHapus
  7. Serius saya jadi penasaran mba.. gimana rasanya pake gigi palsu? Saya nantikan ya cerita selanjutnya.
    Btw ayah saya belum pernah mengalami ompong hingga akhir hayatnya di umur 64. Sementara saya sudah kehilangan satu gigi saat umur 25, itu gara2
    Makan dendeng, hahaha. Wah padahal ayah saya dulu rajin sekali mengajak saya ke dokter gigi.
    Alhamdulillah hingga umur 33 memang saya belum pernah merasakan sakit gigi karena bolong kecuali tumbuh gigi.

    BalasHapus
  8. Hai, sesama pengguna tema Fiksioner mbak, happy blogging! 🙏

    BalasHapus
  9. Mahal juga ya harga gigi palsunya. Saya tunggu cerita selanjutnya mbak setelah gigi palsunya di pasang.

    Sama, saya juga pertama kali berkunjung ke dokter gigi saat usia sudah diatas 25 tahun, saat menempuh S2 di Bandung. Pertama berkunjung ke dokter gigi, langsung cabut gigi

    BalasHapus
  10. Wah menarik banget nih pengalamannya mba, tapi termasuk mahal juga ya mbak. Terima kasih sudah berbagi

    BalasHapus
  11. Nungguin lanjutannya. Gimana rasanya mba? Hihii. Aku jadi ngilu ngiluu gimana gituuuu

    BalasHapus
  12. rasanya gimana ya, kalo sudah pakai gigi palsu. mungkin awal-awal gak nyaman kali ya, setelahnya mungkin biasa saja

    BalasHapus
  13. Ngomong gigi kemarin sebelum covid aku sempet sakit gigi, karena pakai obat warung malah hancur gigiku, akhirya ke dokter gigi dekat rumah , eh malah dimarahin kenapa ga langsung ke dokter gigi, akhirnya gigiku diambil dan omponglah ga diganti gigi lagi sie wkwkwk tepatnya belum pakai gigi palsu.

    BalasHapus
  14. Saya juga punya gigi palsu di bagian depan mbak. bolong juga. jadi malu kalau gak ditembel. kalau ketawa lelihatan bolong. kan gak lucu ya. hehe... dicetak juga mbak dan saya pilih permanen. alhamdulillah sampai sekarang kuat aja. padahal udah dari tahun 2008 an loh saya pasangnya. kata dokternya, yg permanen memang mahal. tapi bisa tahan lama dan gak menghitam. kalau plastik mudah menghitam dan bisa dibuatkan lagi. makan duit lagi kan jadinya. itu testimoniku mbak. nunggu testimoni mbaknya. sama gak sama aku. gigi palsuku gak menghitam mbak. tetep sama seperti gigi asli. alhamdulillah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum mba wahyu indah bisa minta no hp?aku mau tanya tanya...jazakallahu khayran

      Hapus
    2. Assalamualaikum...
      Saya juga baru pasang gigi palsu depan atas tapi jenis valplast dan merasa kurang nyaman saat mengunyah. Klo pke yg permanen jenis apa ya mbak?

      Hapus
  15. Aku pas baca paragraf pertama langsung jeda dulu untuk sikat gigi ke kamar mandi dong... hiyahiya
    Soalnya gigi aku juga bolong.. udah ditambal dua tahun lalu tapi masih ada masalahnya sekarang, selain ya kalau malam aku sering ketiduran dan ga sikat gigi. Padahal habis nambal dua tahun lalu itu udah niat pokoknya harus dijaga ini gigi.

    Pas sekolah gigiku terjaga banget. Mulai malas2an malah pas masuk kuliah, ya ampun

    BalasHapus
  16. Duh kalau bicara soal gigi pasti kembali lagi ke masa kanak-kanak ya, yang kadang bandel di suruh sikat gigi... Pengalaman yang luar biasa sista.. wah gak kebayang harga gigi permanen lumayan tetapi harus mengorbankan gigi yang lain.. auto harus jadi emak yang tegas ini sama anak biar anak ga ada masalah gigi di masa depan

    BalasHapus
  17. Duh kalau bicara soal gigi pasti kembali lagi ke masa kanak-kanak ya, yang kadang bandel di suruh sikat gigi... Pengalaman yang luar biasa sista.. wah gak kebayang harga gigi permanen lumayan tetapi harus mengorbankan gigi yang lain.. auto harus jadi emak yang tegas ini sama anak biar anak ga ada masalah gigi di masa depan

    BalasHapus
  18. Mbak, saya mau tanya, pas mau pasang gigi palsu, gigi sebelumnya sudah dicabut atau belum? Soalnya saya udh 2 tahun dicabut (jd skrng ompong dan gusinya menyusut), tapi bisa ngga ya kalau gusinya menyusut gini pasang gigi palsu :(

    BalasHapus
  19. Hai kak aku mau tanya gimana sekarang gigi palsu nya?nyaman kah?ada kendala ga?makasih

    BalasHapus
  20. Kok gak ada kelanjitannya kak??

    BalasHapus

Posting Komentar