Kembali ke cerita Share Cost Trip yang saya dan suami buat bulan lalu :D. Saya dan rombongan check out jam 8 pagi karena tujuan kami di hari ketiga adalah Batu Caves, yang menurut feed instagram yang beredar sudah semakin cantik karena dicat warna-warni. Kami diantar ke Terminal Bus Melaka Sentral dengan mobil dari hotel tempat kami menginap. The best kan hotelnya, hehehe. Kami lalu naik bus dan melaju ke Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur.
Kami lalu mampir lagi ke restoran Nasi Kandar di terminal bus ini untuk sarapan pagi. Saat itu saya tidak punya selera untuk makan, mungkin karena efek masih nggak enak badan. Saya saat itu memesan jus apel saja (yang harganya sama dengan satu porsi nasi dan ayam goreng, haha). Maklum sih, rasa apelnya sungguh dominan dibanding air. Kami lalu bergegas ke stasiun kereta api yang bersatu dengan terminal bus ini. Kami tinggal menyeberangi jembatan yang menyatukan kedua "terminal" transportasi ini.
Kami membeli tiket kereta dengan tujuan stasiun Batu Caves dan menunggu kereta kami datang. Waktu itu rada lama sih nunggunya, jadi kami duduk bengong aja gitu di kursi yang sudah disediakan di stasiun bersama warga lokal yang lain. Waktu tempuh kereta kurang lebih 10-15 menit. Sampai di stasiun batu Caves, yang merupakan stasiun akhir, kami berjalan kaki ke area kuil.
Kontroversi Tangga Batu Caves Yang Dipermak Jadi Warna-Warni
Batu Caves adalah sebuah bukit kapur yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua dan terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia. Tempat ini dinamai dari Sungai Batu, yang mengalir melewati bukit. Batu Caves juga merupakan nama desa terdekat.
Tangga Warna-Warni Yang Kontroversial |
Namun, taukah kamu bahwa renovasi warna-warni ini (terutama di 272 anak tangga menuju kuil gua) gagal mendapatkan persetujuan dari Jabatan Warisan Negara.
Dari koran Malaysia (The Star), permasalahan itu terjadi karena Kuil di puncak anak tangga adalah Situs Warisan Nasional sehingga renovasi dan perubahan pada cat anak tangga membutuhkan persetujuan dari pihak yang berkaitan (Jabatan Warisan Negara). Hal ini karena pengecatan bisa mengancam kuil di Batu Caves tersingkir dari daftar situs warisan nasional di Malaysia. Rada ribet ya... maklum sih kalau soal heritage/warisan yang bertaraf nasional, semua proses harus hati-hati dan berdasarkan prosedur yang berlaku.
Tangga Kontroversial |
Sampai sekarang saya belum tau nasib anak tangga di Batu Caves tersebut, apakah mengakibatkan dampak buruk pada status National Heritage yang disandang oleh kuil atau tidak. Bagi teman-teman yang tau kabar terbaru, infokan ke saya via kotak komentar di bawah ya <3
Pengalaman Traumatik Di Batu Caves
Di perjalanan singkat ke area temple, teman saya menceritakan pengalaman lucu dan bikin kapok ketika di Batu Caves. Jadi temen saya bernama F ini beberapa tahun lalu main ke Batu Caves bareng temen-temennya. F ini kepo gitu kan sama makanan yang dijual di dekat gerbang kecil untuk masuk ke area Batu Caves, F dan teman-temannya beli lah makanan bulat berwarna kuning yang sering diliat di film India, biasanya pas adegan berdoa gitu trus orang2 India langsung makan makanan berwarna kuning itu kayak kita orang Indonesia makan klepon.
F ini ngikutin cara makan orang India dong biar nampol kelezatannya. Ee.. pas klepon berwarna kuning itu masuk ke mulut, serta merta F ini mau muntah karena rasanya kayak nonjok ke kerongkongan dan baunya juga langsung meninju hidung. F ini lari ke tempat yang agak tersembunyi dan membuang makanan itu. Spontan F dan semuanya langsung trauma dengan klepon India itu. Saya ngakak gak berhenti-berhenti sih waktu denger cerita ini karena saya juga dulu banget pernah nggak bisa nelen makanan lokal di salah satu daerah di Indonesia. hehehe.
Berfoto Di Batu Caves
Kami mempercepat langkah karena matahari pukul 11 siang sudah membakar kulit. Suami saya nyari spot yang bagus untuk berfoto dan meminta kami yang cewek-cewek buat foto bareng. Abis itu setiap orang sibuk fofotoan sendiri-sendiri =)).
Apakah kami mendaki tangga untuk sampai ke puncak temple? Tentu saja tidak, haha. Saya dan suami udah pernah naik sampai ke tempat paling puncak di temple tersebut sekitar 4 tahun yang lalu. Jadi kami merasa tidak akan banyak yang berubah di sana, kecuali tangga warna-warni yang dapat dengan mudah dilihat dan dinikmati di kejauhan.
Tapi ada dua orang anggota kelompok F dan S yang bersemangat untuk naik ke atas. Saya, suami, C dan R mempersilakan mereka untuk berpetualang sedangkan kami duduk di pinggiran toko menanti dan juga menjaga tas mereka. 15 menit kemudian F dan S balik ke tempat kami sambil cengengesan: "Nggak jadi muncak ke atas temple, capek..." Saya ngakak.
Begitu juga pasangan C dan R, mereka hanya sampai di 2 tingkatan tangga saja. Saya dan suami? Ya sama aja lah... yang penting udah ngerasain foto di tangga warna-warni ituh. Netijen nggak boleh julid :p
Eh kayaknya lebih lama dari 15 menit deh, kak. Dari KL Sentral aja lebih lama, cmiiw.
BalasHapusHaha, moral yang bisa ditarik dari cerita temenmu itu adalah: sebelum makan sesuatu yang baru, tanya dulu itu apa dan pastikan dulu rasanya :D
Sebagai bangunan bersejarah dan warisan budaya, memang agak nggak cocok juga sih dicat warna-warni kekinian kayak gitu.
Hihi... Ikut senyum deh membayangkan F makan klepon jadi-jadiannya. Emang bukan makanan atau makanan yg rasanya gak enak di lidah kita?
BalasHapusKontroversi pengecatan anak tangga nya semoga segera selesai dengan damai ya. Say jadi bayangin Borobudur juga dicat gitu. Apa kata dunia? Hehehe
Pengen banget ke Batu Caves ini mbak, apalagi tangganya gitu warna-warni seger banget. Btw cerita yang klepon India pasti rasanya gimana gitu, saya kalau makanan India cuma suka canai selebihnya enggak ada mbak hihi.
BalasHapusWaoooo, saya sering lihat foto Batu Caves ini di ig teman2, tapi saya baru ngeh loh kalau tangganya warna warni.
BalasHapusYang saya ngeh itu, tangga tersebut tinggi banget heheheh
Huwaaa jd bagus ya tangganya Mba. Aq br tau klo klepon india itu ada dsana. Ternyata gak semudah melihatnya ya, klo dirasain sendiri si klepon sesuatunya rasanya
BalasHapusKontroversi karena dicat warna-warni ya. Jadi kayak kampung pelangi kalo di Indonesia, hihi. Efeknya bikin mata jadi cerah liatnya. Aku sendiri belum pernah kesini, sih. Hihi
BalasHapusUnik juga ya anak tangganya warna-warni seperti itu. Jumlahnya banyaaaak, sepertinya nggak bakal sanggup naiknya, setengahnya aja bakal ngos-ngos an deh haha.
BalasHapusWah, ternyata begitu ya ceritanya. Penasaran sih jadi pengen kesana juga
BalasHapusBatu Caves ini, destinasi ikonik banget ya di Selangor, Malaysia
BalasHapusYup, diperlukan stamina prima ini agar mampu menaklukkan 272 anak tangga ini
Baidewei,
Aku suka banget gradasi warna baru 272 anak tangga ini!
Aku tuh belum sampai ke Batu Cave mbaa.. padahal bolak-bolak ke Kuala Lumpur tapi sibuk aama kerjaan hehe
BalasHapushihihi aku tuh mba kalo trip yang paling pertama dicari tau makanannya dulu karena perutku gak bisa masuk semua rasa, pernah trip ke daerh terpencil diIndonesia dan cuma bisa makan pop mie, karena perut gak nampung makanan khas disana yang bukan nasi gitu.
BalasHapusKeren banget ini Batu Caves ya mbak..sewaktu ke Kuala Lumpur nggak sempat main kesini, pengen kesana lagi jadinya hehe
BalasHapusYah aku udah lama banget nggak kesini mba. Kayaknya terajhir ya tahun 2006. Udah lama banget ya? Hahhaha. Bagus banget ya skarang ada tangga warna warninya :)
BalasHapusWah sama mbak aku juga makan di Nasi Kandar itu, tapi itu juga karena anak-anak belum sarapan jadi beli Cane dan mie goreng (cuma rasanya manis banget).
BalasHapusTernyata kalau siang panas ya bak di sana, aku sampai sana jam setengah 8 kemarin naik KTM pertama
wow, sekarang batu caves tangganya jadi warna-warni ya.. dulu saya pernah ke sana sekitar 2 tahun yang lalu, waktu itu sebagian dari patung budha itu sedang di renovasi, jadi kami tidak naik ke tangga itu, hanya foto-foto dan melihat kuil-kuil di bawah dan bermain dengan burung merpati yang banyak disana ^^
BalasHapusWah belum nulis tentang ini..padahal aku sampai ke atas loh
BalasHapusDalemnya asyik jg ternyata...
Jadi ikut ngakak baca ceritanya mbak....pede banget temannya makan klepon berwarna kuning padahal aroma dan rasanya tidak pas dengan lidah orang Indonesia....dan susah payahnya menaiki tangga di Batu Caves yang menjulang tinggi....jadi ingat pengalaman saya saat naik tangga-tangga Pura Besakih... bener-bener bikin ngos2an.... Tapi seru ya mbak bisa berkunjung ke Batu Caves....takjub dengan foto-fotonya yang keren banget.
BalasHapusAku pun nggak naik ke atas kuilnya, udah niat malah dari Indonesia nggak bakal naik. Takut lelah akutuuu, hahahaaa. Apalagi suami juga baru dinyatakan sehat abis pasang ring di jantung. Kami kudu jaga kesehatan lah pasangan usia lolita ini *alesyaannn
BalasHapusNah kan nambah lagi deh orang yang saya ketahui sudah ke Caves, hiks.
BalasHapusJadi makin mupeng plesiran ke sana ya Allah...
Duh Ncuss jalan-jalan aja. Bikin saya mupeeeeng. Mau atuhlah saya ge naik ke tangga warna-wani Batu Caves ini. tempat wajib untuk disinggahi kalo ke Malaysia, ya.
BalasHapusSetiap ada yang posting ttg batu caves ini, saya mupeng sangat. Belum pernah menginjakkan kaki ke Malaysia soalnya. Kayaknya saya nggak sanggup naik ke puncak mbak, hahaha. Pasrah aja lah kalaupun dapat setengahnya
BalasHapusRasanya kurang afdol ya kalau ke Malaysia ga kesini,, huhu doain aku ya mba semoga secepatnya bisa kesini juga sama keluarga.
BalasHapusyaah belum sepat ke sini malah udah jadi warna warni hahaah. Kok kayaknya lebih cantik kalau dibiarkan sesuai warna aslinya yaa, cocok sama patungnya itu.
BalasHapusLah kok bisa ya belum dapat persetujuan tapi udah dilakukan renovasi yang memakan biaya amat banyak itu. Bener sih kalau soal renovasi tempat yang masuk national heritage emang harus sesuai ijinnya dulu. Bisa2 ntar dicopot gelar heritagenya.
BalasHapusLihat yang warna warni itu lucu dan memang bagus buat foto. Aku pribadi suka, tapi untuk bangunan sejarah memang beda ya. Menurutku memang kudu tetap dijaga keasliannya biar awet
BalasHapusItu patungnya gede banget yaa, Mba. Dan kayaknya saya gak bakalan kuat deh naik anak tangga sebanyak itu, hiks :(
BalasHapusWarna-warni ini jadi kliatan kekinian banget yaa...
BalasHapusApa ini yang gak boleh?
Karena menghilangkan kesan ke-sakralan tempat ibadah?
Ternyata dibalik kesohoran lokasi wisata batu caves ini ada cerita kontroversinya ya.. seneng deh jadinya nanti kalo kesana sudah tau sejarahnya dan semakin menghargai lokasi ini.. aku belum ke batu caves mba, doakan semoga aku soon bisa kesana ya..
BalasHapusAku jarang warna tangga Batu Caves di foto-foto saking seringnya banyak orang, kan? Baru sadar warna-warni dan itu dicat ulang.
BalasHapusCantik tempatnya. Aku juga belum sampai :)
BalasHapus