dingin, seriusan deh... |
Hari Jumat malam, si kakak aka suami saya sudah warning bahwa besok kami akan pergi camping ceria di Ranca Upas, Ciwidey bersama teman-teman dari Jakarta. Saya tidak memiliki persepsi apa-apa tentang camping ground Rancaupas karena baru pertama kali mendengar nama itu. Saya juga belum pernah camping di lahan yg dikelola swasta karena selama ini saya baru 2 kali camping di gunung.
Persiapan Camping Di Ranca Upas
27 Desember 2014
Pagi-pagi suami bilang bahwa rombongan dari Jakarta tidak bisa berangkat jam 6 pagi, melainkan baru bisa berangkat sekitar jam 8. Yasudah, waktu itu saya putuskan untuk mencuci baju dan menyetrika sebagian pakaian yang sudah kering 2 hari sebelumnya. Jam setengah 9 pagi saya dan suami menyempatkan diri untuk main sebentar di pusat kota.
Pukul 11 siang saat kami sampai di rumah, ternyata peserta camping juga sudah mendarat di rumah. Kami langsung buru2 beres2 pakaian setelah menyiapkan teh hangat utk mereka. Tak berapa lama, kami langsung berangkat menuju Ranca Upas.
Pagi-pagi suami bilang bahwa rombongan dari Jakarta tidak bisa berangkat jam 6 pagi, melainkan baru bisa berangkat sekitar jam 8. Yasudah, waktu itu saya putuskan untuk mencuci baju dan menyetrika sebagian pakaian yang sudah kering 2 hari sebelumnya. Jam setengah 9 pagi saya dan suami menyempatkan diri untuk main sebentar di pusat kota.
Pukul 11 siang saat kami sampai di rumah, ternyata peserta camping juga sudah mendarat di rumah. Kami langsung buru2 beres2 pakaian setelah menyiapkan teh hangat utk mereka. Tak berapa lama, kami langsung berangkat menuju Ranca Upas.
Tapi sebelumnya kami mampir ke Borma utk membeli ransum makanan. Borma ini mirip dengan Superindo di kota-kota lain dengan harga yang lebih murah. Borma hanya bisa ditemukan di Bandung, Cimahi dan sekitarnya.
Perjalanan Menuju Ranca Upas
Sekitar jam 1 lewat sekian menit kami memulai perjalanan ke Rancaupas yang tidak jauh dari Kawah Putih. Dari Kota Bandung, kami sengaja mengambil jalur lewat Soreang dan tidak lewat jalan tol utk menghindari kemacetan yang pasti mengular setelah Gerbang Tol Pasir Koja. Alhamdulillah perjalanan lancar, hanya beberapa kali tersendat karena ada pembetonan jalan di Jl. Nanjung Kab. Bandung Barat.
Tiket Masuk Rancaupas
Rancaupas terletak di antara Kawah Putih dan Pemandian Air Panas Cimanggu. Letaknya ada di sebelah kanan jalan dari arah kota Bandung. Ada gerbang berbentuk pilar2 berwarna putih dengan tulisan RANCA UPAS di atasnya.
Tiket masuk camping ground Ranca Upas saat itu, yang merupakan hari libur natal, adalah Rp 30.000,-/orang (15.000 tiket masuk, 15 rb utk biaya camping).
Fasilitas Camping Ground Ranca Upas
Fasilitas camping ground ini sangat lengkap. Tidak perlu khawatir dengan
toilet karena banyak tersebar di beberapa titik dan bangunannya dipisah
utk laki-laki dan perempuan. Musholla ada, cukup bersih. Juga ada kolam
renang dan wahana air utk anak-anak dengan air panas alami.
Bagi yang tidak membawa tenda dan peralatan kemah, kita bisa dengan mudah menemukan penyewaan tenda, matras, sleeping bag hingga flysheet.
Nah, kesalahan pertama kami adalah tidak mempersiapkan tenda dari awal.
Kesalahan ini diganjar dengan keharusan menyewa dengan harga Rp 100.000/tenda. Tenda ini kami sewa di salah satu warung yang berada di lokasi perkemahan. Jika menyewa di Kantor Information Centre kami harus merogoh kocek lebih dalam yaitu Rp 200.000/tenda dengan kapasitas normal 2 orang.
Padahal kalau di luar, harga sewa tenda normalnya hanya 30-40rb/malam. haha.
Informasi harga sewa sleeping bag Rp15.000,- dan Rp25.000,- (hanya berbeda ukuran seleeping bagnya saja).
Pengalaman Camping Semalam Di Ranca Upas
Malam itu kami makan malam dengan pasta, sarden, dan ikan patin kaleng yang saya olah secepat yang saya bisa dengan peralatan masak kompor gas dan nesting seadanya. Alhamdulillah, kenyaanggg. Setelah itu kami semua sukses tertidur di kemah masing2.
Sekitar jam 1 dini hari, saya tiba2 terbangun karena mendengar angin menderu2 di luar tenda. Terdengar pohon berayun-ayun sangat keras dan sayup2 terdengar seng yg ditampar2 angin. Saat itu saya merasakan suasana horor di Ranca Upas.
Sekitar jam 1 dini hari, saya tiba2 terbangun karena mendengar angin menderu2 di luar tenda. Terdengar pohon berayun-ayun sangat keras dan sayup2 terdengar seng yg ditampar2 angin. Saat itu saya merasakan suasana horor di Ranca Upas.
Saya langsung merapat ke suami yg masih khusyuk tidur di balik sleeping bag dan jaket tebal. Angin semakin ganas sampai adzan subuh terdengar dan disambung dengan hujan. Alhamdulillah tendanya kuat sampai matahari muncul :D.
Pagi hari setelah sholat subuh, saya langsung masak air utk menyeduh minuman hangat dan kembali masak pasta utk sarapan kami semua. Karena persediaan pastanya tinggal sedikit, dan sardennya tinggal kaleng kecil, maka kami tambahkan kornet yang dimasak terpisah.
Pagi hari setelah sholat subuh, saya langsung masak air utk menyeduh minuman hangat dan kembali masak pasta utk sarapan kami semua. Karena persediaan pastanya tinggal sedikit, dan sardennya tinggal kaleng kecil, maka kami tambahkan kornet yang dimasak terpisah.
Kornet cuman dimasak dengan garam dan bumbu mie instan bulgogi. Menurut lidah saya sih rasa kornetnya rada nyeleneh, tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa dari sarapan pagi itu :p
Penangkaran Rusa Ranca Upas
28 Desember 2014
Setelah itu kami main ke penangkaran rusa yg letaknya di depan kantor information centre. Buat pengunjung yang hanya ingin masuk dan melihat rusa, tidak perlu membayar tiket. Tapi jika ingin memberi pakan rusa, sudah disediakan wortel dalam bungkusan-bungkusan kecil dengan harga Rp5000,-/plastik.
Rusa di penangkaran ini jumlahnya 14 ekor dengan kondisi tubuh yang cukup sehat. Kayaknya sih karena sering dikasih makan sama para pengunjung Ranca Upas mengingat kawasan ini merupakan salah 1 tujuan wisata favorit di Bandung sehingga otomatis pengunjungnya rameee.
Setelah foto2 dan kedinginan di penangkaran rusa, kami semua beres2 dan menuju Ciwalini. Pemandian air panas. Tinggal lurus aja dari Ranca Upas. Ternyata di sana kondisinya sangat ramai: para pengunjung di kolam air panas bak cendol di dalam gelas. Jadi kami hanya masuk, bayar tiket, nungguin anak-anak mandi air panas, lalu keluar lagi.
Setelah foto2 dan kedinginan di penangkaran rusa, kami semua beres2 dan menuju Ciwalini. Pemandian air panas. Tinggal lurus aja dari Ranca Upas. Ternyata di sana kondisinya sangat ramai: para pengunjung di kolam air panas bak cendol di dalam gelas. Jadi kami hanya masuk, bayar tiket, nungguin anak-anak mandi air panas, lalu keluar lagi.
peserta camping |
Jam 12 lewat sekian menit kami bertolak ke Bandung. Pulang.
Berakhirlah liburan akhir tahun ini. Saya tak sabar menanti libur awal tahun utk perjalanan yg lain. Lalalala….
Posting Komentar
Posting Komentar