Suka Duka Jadi Anak Kereta (Anker) Di Bandung

6 komentar
Semua orang kayaknya udah pada tau ya gimana perjuangan anak kereta di wilayah Jabodetabek. Percayalah, saya pun pernah nyoba naik Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor beberapa tahun lalu. Rasanya? Nano-nano! :D

Nah, berhubung saya udah kenalan dengan dunia anak kereta di Bandung Raya selama lebih dari 1 tahun, jadi saya mau bagi-bagi cerita gimana suka duka jadi anak kereta di Bandung Raya.

For your info, jalur kereta di Bandung Raya ini nggak sepanjang Commuter Line di Jabodetabek. Kereta yang biasa disebut KRD hanya berhenti 12 stasiun yaitu
Padalarang-Gadobangkong-Cimahi-Cimindi-Ciroyom-Bandung (stasiun Hall)-Cikudapateuh-Kiaracondong-Cimekar-Rancaekek-Haurpugur-Cicalengka dan sebaliknya.

senyum calon penumpang KRD di jelang malam
Saya pribadi selama ini naik dari stasiun Kiaracondong dan turun di stasiun Gadobangkong dengan jarak tempuh 40-50 menit, abis itu naik angkot sekali lagi hingga depan gerbang pintu perumahan :D.

Yang Enak Jadi Anak Kereta (Anker) Di Bandung
1. Kereta ini jarang banget penuh
Nggak seperti yang dirasakan anker Jabodetabek, di rute KRD yang selalu saya naiki nggak pernah ada yang berdiri karena nggak kebagian tempat duduk. Tapi… kalau ke arah Rancaekek atau Cicalengka, saya liat si KRD ini lumayan penuh. Tapi nggak sesadis KRL Jabodetabek sih ya.
2. Tempat duduknya nyaman
Tempat duduk di KRD Bandung Raya ini ada dua tipe:
  • Tempat duduknya berhadap-hadapan, sama persis dengan gerbong kereta ekonomi jarak jauh misalnya jurusan Bandung-Yogya, atau Pasar Senen-Malang.
  • Tempat duduk ala angkot atau tempat duduk seperti kereta komuter pada umumnya. Nah, karena KRD ini jarang banget penuh, di gerbong ini biasanya anak-anak yang lagi naik kereta bareng orang tuanya berlarian dari ujung ke ujung gerbong alias main kayak di lapangan.
3. AC-nya kerasa, haha
Ini nih yang bikin saya bahagia kalau naik kereta buat pulang ke rumah. Duduk di kursi yang nyaman, ACnya enakeun, dengerin lagu (atau sesekali dengerin Alma’ tsurat kalau saya nggak sempat di kantor), trus bobok deh sampai stasiun tujuan.
4. Ibadah lebih mudah
Di stasiun kereta insyaAllah selalu ada mushollanya. Jadi saya merasa naik kereta itu memudahkan saya buat sholat (terutama) maghrib. Kalaupun waktu sholat maghribnya mepet banget sama jadwal kereta, saya masih bisa banget sholat maghrib di gerbongnya. Memang sih sholat di angkot juga bisa-bisa aja, tapi buat saya sholat di gerbong kereta lebih nyaman :D

Yang Nggak Enak jadi Anak Kereta Di Bandung

Surprise… yang nggak enak jadi anker di Bandung ternyata cuman 1, yaitu
Jadwalnya Kereta Yang Nggak Oke banget
Kereta jurusan Cicalengka-Padalarang yang selalu saya naiki itu cuman ada 1-2 jam sekali! Jadi meskipun saya pulang jam 5 sore, saya harus nunggu kereta yang jadwalnya jam setengah 7-an. Padahal jam 4-5 kan rush hours buat para pekerja ya… Ini artinya saya baru bisa sampai rumah jam 8 kurang 10 menit-an. Karena ketidakcocokan jadwal kereta ini juga lah, saya nggak pernah make kereta kalau saya berangkat kerja.

Dan yang rada nggak adil adalah… jurusan sebaliknya di rush hours yang sama punya jadwal kereta di jeda setengah jam sampai maksimal 1 jam.  Kok kesel ya… haha =)). Saya jadi iri gini kan dengan negara tetangga yang jadwal keretanya bisa 5-10 menit sekali. Hiks…

Tapi karena saya orangnya harus pandai bersyukur, saya harus bisa melihat “ketidakadilan” ini dari sisi lain: berkat jadwal kereta yang nggak oke itu saya jadi nggak perlu buru-buru keluar dari kantor. Saya malah bisa sambil kulineran dulu di sekitar stasiun Kircon (Kiaracondong). Dari gorengan bala-bala gehu, cilok, batagor, sampe serabi ada semua di sana :D. Lain kali saya ceritain soal suasana di Stasiun Kircon, hehe.

Di ujung tulisan ini, saya tetap berharap agar frekuensi kereta KRD ditingkatkan lagi. Karena jadwal kereta yang dapat diandalkan juga menjadi salah satu alasan utama calon penumpang untuk memilih menggunakan kereta.

salam,
Ncuss
susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

There is no other posts in this category.

6 komentar

  1. saya pernah mengalaminya, duh kok mikirnya orang jabodetabek betah ya kayak gini tiap hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mak. setuju banget.
      saya cuman betah jadi orang jakarta selama 6 bulan :D

      Hapus
  2. wah aku belum pernah nih anik kereta yang ini, kalau KRL sih sdh banayk yg dicoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo cobain mak tira.
      seru dan nyaman lho naik KRD bandung :D

      Hapus
  3. semangat ya mbak jadi anker...penuh perjuangan juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mbak. hehe
      kalau jadwal keretanya udah pegawai friendly mah insyaAllah bakalan dinikmati banget perjuangannya =D.

      Hapus

Posting Komentar