Panen Pahala Di Bulan Puasa Bersama Pocky, Biskuit Stik Tanpa Remah - Traveling With Husband

Bagi umat Islam, Ramadhan adalah bulan istimewa yang dinantikan setiap tahun. Semua hal yang dilakukan dengan landasan Al Qur’an dan Sunnah, maka akan dibalas pahala. Salah satu sunnah Rasulullah dalam bulan Ramadhan adalah menyegerakan waktu berbuka puasa*. Kalau kata seorang ustadzah begitu dengar “Allahu Akbar” (bagian awal dari adzan maghrib), SEGERA BATALKAN PUASA  SAAT ITU JUGA karena itulah yang namanya menyegerakan. Jadi nggak perlu nungguin sampe adzannya selesai ya.

Untuk para pekerja yang baru keluar dari kantor jam lima sore atau buat orang-orang yang lagi mudik dengan belasan jam perjalanan, menyegerakan buka puasa ini jadi salah satu tantangan sendiri. Ngaku deh siapa yang pernah nggak keburu sampe rumah padahal nggak bawa bekal apa-apa dari kantor. Hehe.

Buat saya yang udah berpengalaman pulang kerja melintasi waktu maghrib (bahkan kadang isya’), hal ini udah bukan hal yang asing lagi. Saya selalu prepare botol air minum yang saya isi penuh jam setengah 5 sore (iya, saya udah siap-siap buat pulang dari jam segitu :p). Tapi… buat saya minum air aja ya pasti masih kurang nendang. Apalagi saya yang punya penyakit maag dan udah pernah masuk rumah sakit segala, maka saya harus makan snack ringan atau berat agar lambung nggak sakit melilit di perjalanan. Dan juga tentu saja biar nggak dimarahin sama suami, haha.

Kalau saya lagi naik motor sama suami, nyari makanan itu gampang banget, tinggal berhenti aja di pinggir jalan. Mau milih kolak, gorengan, sampe belalang dikecapin juga kayaknya ada semua (oke, ini lebay), tinggal tunjuk di jalanan. Lain lagi kalau saya kudu pulang sendiri kalau suami saya lagi ada agenda, perjuangan untuk mengejar sunnah Rasulullah ini nampak lebih nyata. Apalagi sekarang saya udah ganti stasiun, yang tadinya di Kiaracondong, saya sekarang kalau mau pulang naik keretanya di Stasiun CIkudapateuh yang sepi sama penjual makanan T>T.

Karena itulah selain nyiapin air minum, saya juga harus siap-siap buat beli makanan yang bisa mengisi lambung saya, enak, gampang dikantongin atau pocketable, dan tentu kudu halal. Oiya satu lagi, karena saya lagi sedikit mengurangi goreng-gorengan maka alternatif yang saya punya adalah biskuit yang ada di warung atau convenience store. Tapiii… saya tuh rada males kalau makan biskuit,karena pasti banyak remahan yang berceceran di kerudung dan rok. Kan jadi keliatan nggak elegan dan malah jadi ngotorin gerbong kereta. Kasian sama mamang cleaning service yang suka bolak-balik nyapu. Nah lho, emang ada ya biskuit tanpa remah (no crumbs) kalau digigit, halal, gampang dibawa-bawa, dan juga enak? Ternyata ada lho… sampe heran juga si saya, haha.

Jeng jeng jeng… apa lagi kalau bukan Pocky!

Setelah sebelumnya diterpa badai isu halal-haram, biskuit stik ini sekarang sudah tersertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia. Padahal ya ternyata biskuit Pocky yang unyu-unyu ini udah dapat sertifikat halal dari CICOT (The Central Islamic Committee of Thailand) sejak awal hadir di Indonesia di tahun 2014. Pocky juga telah mengantongi sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk seluruh merek produk yang telah dan sedang dijual di Indonesia, yakni Pocky, PRETZ dan Pejoy. Agar masyarakat Indonesia lebih yakin dan tenang dalam mengkonsumsi produk, mulai pertengahan tahun 2017 Pocky akan menambahkan logo Halal pada seluruh kemasan yang sedang dan akan dijual di seluruh Indonesia. Untuk sekarang, kemasan yang sudah ada logo halal MUInya baru di rasa strawberry, cokelat, vanilla, dan banana. Yang lainnya gimana? Sabar… ini ujian #eh. Sabar dong… namanya juga perusahaan besar, semua proses kudu bertahap, Hihihi. Kalau tau gini mah dari dulu aja saya ngeborong Pocky halal ini di toko langganan sayah, huhu.

Kalau lagi pulang kantor dengan naik kereta, pasti ada aja penumpang yang nggak bawa takjil buat buka puasa, bahkan sekedar air minum. Kemasan Pocky yang simple dan isinya lumayan banyak bisa membantu saya untuk berbagi buka puasa untuk teman perjalanan yang satu kursi dengan saya. Shareable banget deh. Keuntungan lain yang didapat oleh kita, sebagai seorang muslim, saat berbagi pocky saat buka puasa adalah kita mengamalkan hadist Rasulullah yang lain:

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” **

Pocky Cokelat, favorit!

Melalui kampanye #PockyinMyPocket, berbagai kebahagiaan (Share Happiness) sekaligus panen pahala di Bulan Ramadhan jadi lebih mudah bareng Pocky yang harganya juga terjangkau ini. Yuk ah, segera borong Pocky di toko langgananmu ;)

*“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).
**HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.