Malam Sabtu warna-warni Di Taman Pelangi Monumen Jogja Kembali

9 komentar

Jumat malam, setelah selesai mengunjungi rumah bulek di daerah entah apa itu namanya, kami bergerak pulang ke penginapan yang terletak di dekat Hartono Mall. Di tengah perjalanan, saat mobil kami harus berhenti di salah satu bangjo* di dekat Monumen Jogja Kembali. Para penumpang di baris belakang mobil kami terpana melihat lampion warna-warni di seberang jalan.

“Bagus ya, mbah…” kata keponakan saya yang pertama, Nasya (6 tahun), ke simbahnya.
Saya tersenyum saja mendengarnya di kursi depan lalu mengusulkan ke suami agar mampir ke taman lampion itu. Lokasi ini sebenarnya tidak ada dalam itinerary kami, bahkan saya nggak kepikiran sama sekali karena nggak tau ada tempat ini di Jogja, hehe. Tapi demi kebahagiaan keluarga, apa aja boleh *sambil meringis nengok dompet*.


Saat kami berkunjung di malam Sabtu itu, taman lampion ini sudah disesaki pengunjung. Dewasa, anak-anak, laki-laki perempuan, kaya kelas menengah bahkan yang biasa-biasa saja bercampur baur untuk menikmati taman rekreasi itu. Suami saya kembali minta ijin untuk istirahat di mobil saja karena kecapekan. Baiklah, saya kembali menjelajah bersama Mamak, adik, dan keponakan saya.

Kami berjalan dari tempat parkir mobil yang gelap dan suram menuju loket pembelian karcis dengan melewati jalan kecil yang terletak di antara kios-kios cenderamata. Sebelum pintu masuk pengunjung sudah disuguhi dengan beberapa macam bentuk lampion seperti karakter angry birds. Keponakan saya tentu saja girang bukan kepalang. Mereka lari kesana-kemari seperti gasing.

Ada 2 loket penjualan karcis di sana, tapi entah kenapa orang-orang berkumpul di satu loket saja. Ibu paruh baya penjaga loket yang sepi pelanggan memanggil saya untuk menghampirinya. Saya tanpa menunggu bersegera menghampiri beliau dan menyerahkan beberapa lembar uang sepuluh ribuan yang ditukar 3 lembar tiket untuk dewasa. Harga tiket untuk 1 orang dewasa Rp 20.000 di hari libur nasional.

Saat kami masuk ke dalam taman, kami menyusuri hampir semua area. Pertama-tama kami disambut dengan lampu-lampu yang berbentuk igloo, rumah khas para penduduk kutub, lengkap dengan boneka salju. Rumah-rumah ini bisa dimasuki oleh pengunjung, ukurannya juga bermacam-macam. Lampion lain berbentuk berbagai macam binatang dengan ukuran besar, tanaman dan bebungaan, ada juga yang berbentuk kendaraan seperti mobil, banyak juga lampu yang dibentuk seperti gerbang.
Di salah satu sudut taman, ada wahana rumah hantu juga. Tapi kami gak masuk ke sana karena kami bawa anak-anak yang udah takut duluan waktu ada suara kuntilanak dari wahana itu. Selain rumah hantu, ada juga wahana trampoline dan permainan anak-anak lain, tapi kita harus bayar tiket terpisah.



Dengan fasilitas yang dimiliki oleh taman pelangi ini, saya rasa golongan pengunjung yang akan menikmatinya tanpa ekspektasi apa-apa (just enjoy everything without complain) adalah anak-anak hingga usia SMP dan juga ibu paruh baya.



Kami menghabiskan waktu kira-kira 40 menit dan hampir kehabisan tenaga saat keluar dari gerbang. Kami kembali bergerak menyusuri jalan raya menuju penginapan. Malam itu kami tidur dengan perut kenyang dan siap untuk menjelajah Borobudur keesokan hari.


catatan:
* Bangjo = Abang Ijo
Sebutan untuk lampu lalu lintas dari warga Yogyakarta.
susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

9 komentar

  1. Saya jg dulu pernah ke sana, diajakin sodara pas ke jogja, lumayan seru ya teh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya,teh
      Lumayan lah buat jalan-jalan menikmati malam bareng keluarga ^^

      Hapus
  2. Wah saya belum pernah ke sini.. Masih banyak destinasi wisata di Jogja belum terubek ..xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga baru tau kok teh ida...
      iya, betul banget. banyaaakkk yang belum dijelajahi, dari tahun ke tahun malah nambah banyak tempat wisatanya. kan kita jadi bingung mau ke mana dulu.

      Hapus
  3. Waktu ke Jogja nggak sempat kesini, soalnya mayan jauh teh dari Prawirotaman ke Monjali :))

    BalasHapus
  4. Seru banget dan foto-fotonya jadi gambaran memori tak terlupakan, menjelajah di taman pelangi ga perlu lama-lama tapi asyik juga yah bisa quality time sama keluarga.

    BalasHapus
  5. Oh...di Jogja pun sebutannya Bangjo yaa...
    Aku kira itu bahasa Jawa Timuran.

    Seruunya jalan-jalan sama keluarga.
    Jadi kenangan yang wajib diulang kembaliii...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, teh lendy.
      Istilah itu dipake sama orang yogya dan jatim kayaknya ya...
      mungkin karena masih sodaraan, hehe.

      Hapus

Posting Komentar