Menikmati Kemegahan Candi Borobudur Di Magelang, Jawa Tengah

21 komentar

Masih tentang perjalanan Mamak di Yogyakarta dan sekitarnya. Hari Sabtu pagi kami sudah check out dari penginapan dan merayapi jalan raya menuju Magelang pada pukul 5.50 WIB. Kondisi tubuh semua anggota trip to Yogyakarta juga masih dalam kondisi bugar dan excited. Perjalanan pagi hari itu pun berjalan mulus, hanya ada adegan keponakan saya yang paling kecil merangsek ke kursi depan lalu duduk anteng di pangkuan saya.

Perjalanan menuju Candi Borobudur yang terletak di Kec. Magelang, Jawa Tengah saat itu membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Jalan raya yang kami lewati pagi itu masih lengang dengan kendaraan karena kami tidak ingin kesiangan seperti kejadian saat di Prambanan. Kami sampai di area Candi dan parkir mobil di lokasi yang sudah disediakan sekitar pukul 06.46 WIB. Tadinya kami kira Candi tidak akan begitu ramai. tapi nyatanya pengunjung yang berjumlah ribuan sudah mengular untuk masuk ke dalam candi. Maklum, long weekend...hihihi

Karena pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan ke dalam area candi, maka kami memutuskan untuk sarapan dulu di salah satu lapak pedagang. Kami memesan mi instan rebus karena nampak menggoda dan cocok agar perut terasa hangat. Sembari menikmati beberapa sendok kuah mi instan dari mangkuk suami, saya melihat Mamak nampak bahagia saat ngobrol dengan bahasa jawa halus dengan pemilik warung.

Berbicara menggunakan bahasa daerah mungkin membawa percikan rasa bahagia tersendiri bagi banyak orang, termasuk Mamak.

Saya lalu membeli tiket di loket sedangkan yang lainnya menikmati pemandangan ratusan pengunjung dan puluhan pedagang yang aktif menjajakan dagangan kepada orang-orang. Proses pembelian tiket yang tadinya saya kira akan lama (mengingat banyaknya manusia yang berkerumum di sana-sini), alhamdulillah hanya beberapa menit saja. Harga Tiket masuk ke Candi Borobodur untuk Dewasa sama seperti di Prambanan yaitu Rp 40.000/orang.

Tak menunggu lama, kami langsung mengantri di depan pintu masuk bersama ratusan orang lain.
Minuman dan makanan untuk balita yang kami bawa diperbolehkan untuk dibawa masuk oleh petugas.

Oya, Jangan harap pengunjung bisa menyelundupkan sesuatu di dalam tas karena semua tas/keranjang wajib untuk diperiksa oleh petugas.

Kami berjalan mengikuti arus para wisatawan dan mulai menaiki anak tangga menuju Candi Borobudur. Tangga menuju candi Borobudur dipenuhi oleh para pengunjung, saya bahkan nggak bisa melihat anak tangga di bawah kaki saya saking penuhnya manusia yang saat itu menaiki anak tangga bersama kami.


Biasanya kalau saya mengunjungi candi Borobudur, saya langsung naik aja melalui tangga utama itu. Tapi karena saat itu saya bawa rombongan lenong, jadi kami memutuskan untuk melipir ke bagian kanan candi untuk mencari tempat duduk dulu. Kami mendapatkan tempat duduk di bawah pohon rindang dan membuat kami merasa relax karena angin sepoi-sepoi dari arah hutan kecil di bawahnya.

Setelah sekitar 10 menit beristirahat, saya, adik saya, 2 keponakan saya dan juga Mamak segera memasuki candi Buddha terbesar di dunia dan sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia itu. Suami saya saat itu lagi-lagi jadi penjaga barang di kursi bawah pohon.

Kami pelan-pelan menaiki satu per satu  undakan di Candi itu. Saat itu meskipun hari sudah mulai panas, Mamak saya sangat semangat mengelilingi Kamadhatu dan Rupadhatu. Bahkan Mamak sanggup naik hingga Arupadhatu lalu kembali menuruni seluruh anak tangga dan kembali menuju tempat kami duduk 1,5 jam sebelumnya.


Mengelilingi Candi Borobudur memang tidak cukup setengah jam, apalagi kalau kalian memang ingin menikmati 504 arca dan 2.672 panel relief yang tersebar di dinding-dinding candi . Saya dan rombongan yang cuman keliling-keliling dan foto-foto doang, udah kehabisan tenaga di tengah-tengah perjalanan.

Meskipun kelelahan, wajah Mamak yang memerah karena kepanasan nampak berseri-seri. Kemegahan candi Borobudur membuat Mamak sangat senang dan berkali-kali menceritakan ulang apa yang beliau alami saat kami di perjalanan menuju hotel kedua kami di Yogyakarta. Saya hanya bisa mengangguk-angguk senang mendengarkannya.




Saya jadi berfikir bahwa ternyata memiliki uang itu ada gunanya juga. yaitu bisa membuat seseorang yang kita cintai bahagia. Hmmm... atau mungkin sebaliknya ya? keinginan kita untuk membahagiakan orang yang kita cintai memberi beberapa kemudahan rejeki sehingga kita bisa memiliki uang. Saya fikir mindset yang lebih tepat adalah yang kedua.

Saat saya menelfon Beliau beberapa hari setelah Mamak pulang ke Lampung, beliau mengatakan ke saya kalau beliau sangat bahagia karena bisa melihat candi Borobudur yang selama ini hanya bisa dilihat di TV dan foto. Mamak bahkan menceritakan pengalamannya ketika jalan-jalan di Borobudur ke tetangga-tetangganya, saudara-saudaranya, saat bertemu muka atau saat berkomunikasi via telepon. Yang membuat Mamak semakin bangga adalah karena saudara-saudaranya belum pernah ada yang berkunjung ke Yogyakarta. She was so hyped.

Saya hampir menangis berderai-derai ketika Mamak bilang terima kasih ke saya. Waktu saya mendengar ucapan itu seperti ada guntur yang menggelegar di rumah saya karena saya merasa tidak pantas menerimanya. Rasa haru dan juga rasa bersalah yang dulu pernah saya rasakan sebelum perjalanan ke Yogyakarta itu dimulai kembali hadir.  

Perjalanan saya membawa Mamak ke Yogyakarta sangat berkesan buat saya, bahkan jauh lebih berkesan dibandingkan ketika saya membawa Mamak keliling daerah Ciwidey 2 tahun lalu. Bahkan pengalaman saya itu membuat saya terobsesi untuk mengajak ibu saya itu jalan-jalan ke tempat lain.

Kalau kalian gimana nih? Sudah ngajak Ibu tercinta ke mana aja? Mungkin saya bisa belajar dari pengalaman teman-teman semuanya ^^
susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

21 komentar

  1. Tiap ke Borobudur selalu gerimis hihi tapi tetep penuh dan kangen deh suasana Magelanh n jogja, semoga bisa ajak anak kesana, aamiin😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti nggak kepanasan ya teh di sana, tapi tetep repot sih ya kalau bawa payung dan segala macam.


      Semoga si kecil selalu sehat dan bisa diajak jalan2. Aamiin...

      Hapus
  2. Senangnyaa ya mbak bisa jalan - jalan sama mamak nya.
    Saya pengen banget ngajakin orang tua ke Ciater, kayanya mereka bakal seneng banget bisa berendam di sana. Selama ini paling ngajak makan doang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, teh. alhamdulillah.
      seru kayaknya teh bawa orang tua ke Ciater...
      murah dan dekat, orang tua bahagia.

      Hapus
  3. Borobudur adalah salah satu tempat yang bikin Fathan pengen ke sana, gara-garanya dia lihat di TV, pas cerita kalau Bundanya pernah ke sana, dia pengen banget bisa ke sana, mudah-mudahan ada rezekinya bisa mnegajak anak-anak jalan-jalan ke Borobudur

    BalasHapus
    Balasan
    1. ku doakan, teh..
      meskipun nampak dekat, ke Yogyakarta itu butuh dana yang nggak sedikit. apalagi bawa rombongan keluarga.
      insyaAllah ada rejekinya kalau untuk keluarga

      Hapus
  4. Borobudur jaman now sudah jauh lebih baik yaa...
    Meskipun tetap banyak orang yang berjualan (dengan sedikit memaksa) di sekeliling pagar Borobudur.

    Ramai sekali...pengunjungnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau waktu itu alhamdulillah mereka nggak maksa sih teh.
      malah kita kebantu karena kita kehausan dan mereka jualan air minum, hihi

      Hapus
  5. Ke Borobudur (kalo aku) enggak afdol kalo nggak sampai puncaknya. Stupa teratas yg paling gede.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, teh uwin...
      alhamdulillah ibuk juga bisa sampe ke atas.

      Hapus
  6. Iya ya teh perasaan yg tak terbayar ketika melihat orgtua kita senang..pdhl baru sebatas ngajak mereka jalan2. Mdh2an dilancarkan rejeki kita spy bs ngajak orgtua jln2 ke tmpt yg mereka mau.amien

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bangeettt...
      jadi bikin kita semangat kerja dan nabung buat ajak orang tua jalan2.

      aamiin.
      nuhun teteh

      Hapus
  7. Aah sama banget dengan suami saya. Rasanya seneng banget bisa bahagiain keluarga buat jalan jalan. 1.5 tahun lalu juga kami dan ibu ke yogya. Rasanya bahagia bisa ngajak jalan jalan keluarga. 🙂

    BalasHapus
  8. Sebelum mama sakit, terakhir ngajak mama pergi camping di Ranca Upas teh. Seruu 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah makasih idenya, teteh.
      seru kayaknya ngajak ibuk camping...

      Hapus
  9. aku selalu excited kalau udh ngomongin Jogja, so excited to read this post!

    BalasHapus
  10. Candi yang megah dan mengingatkan ketika betapa berjayanya dulu Nusantara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain liburan bisa jadi throwback sejarah ya teh di sana...

      Hapus
  11. Ikut terharu, ternyata berkesan bgt ya buat ibunya :)

    BalasHapus
  12. Hiks udah lama banget pengin ke Candi Borobudur

    BalasHapus

Posting Komentar