Mural Kiehl's yang ikonik di Jonker Street
Mural legendaris dan selalu ada di feed para instagramers ini memang ada di Jonker Street.Jika kita di stadthuys, please nyebrang menggunakan jembatan yang melintasi Sungai Melaka ke arah Jonker Street/Jalan Hang Jebat. Dari situ langsung ambil jalan ke bawah dari jembatan menuju pinggiran Sungai Melaka, kurang 100 meter kita akan melihat Mural dengan tulisan Kiehl's yang warna-warni di sebelah kiri. You're welcome :D
Kalau kata orang-orang yang pernah ke sini, pasti bakalan antri saat foto-foto. Tapi waktu saya dan rombongan ke sini yaitu hari Jumat sekitar jam 2 siang, Alhamdulillah bisa foto-foto tanpa ngantri di sana. Allah helped us to take a great photo there :D
Makanan Halal Di Jonker Street Night Market
Saya selalu bilang ke orang-orang kalau belum ke Melaka kalau belum ke Jonker Street Night Market. Kenapa? karena pasar malam ini adalah highlights dan the best part of Melacca. Jonker Street Night Market buka pada hari Jumat dan Sabtu sore, karena itulah saya kalau main di Melaka pasti berangkatnya hari Kamis malam atau Jumat pagi hehe.
Di Jonker Street ini kita bisa melihat penduduk lokal dan turis bercampur baur dalam 1 jalan yang menjual berbagai macam souvenir dari kayu, handicraft dan makanan aka kuliner khas lokal.
Dulu, tahun 2015 saya dan suami kesusahan nyari makanan halal. Di sana-sini banyak sekali seafood yang menggoda jiwa raga, tapii... kebanyakan yang jual adalah orang Chinese dan tidak ada tulisan "Halal". Eng... bukan berarti saya rasis atau gimana ya, penjual banyak dari chinese wajar aja karena Jonker Street ini adalah pusat dari Chinatown. Tapi sebagai seorang muslim, saya wajib menjaga tubuh kita dari hal-hal haram, termasuk makanan. Karena tidak ada sign "Halal" dan sejenisnya, kami takut buat beli apa-apa sehingga waktu pertama kali saya dan suami ke Melaka, kami hampir kelaparan di Jonker Street. Untungnya di ujung jalan Jonker Street ada yang jual ayam goreng Ahmad. Ya Allah, waktu itu kayak legaaa banget karena akhirnya bisa makan ayam goreng, hahaha.
Tahun 2019 ternyata Jonker Street Night Market banyak berubah:
Ada panggung pertunjukan dengan layar raksasa
Saya takjub waktu melihat beberapa grandma yang sedang beraksi di atas panggung berwarna merah itu. Grandma itu menyanyikan lagu berbahasa mandarin dengan soundsystem portable berwarna hitam di sampingnya. Di hadapan panggung terhampar puluhan kursi plastik yang sudah terisi penuh oleh grandma-grandpa yang nampak bahagia banget ekspresi wajahnya dan juga beberapa dan turis yang kepo dengan pertunjukan ini. Mungkin mereka sedang mendengarkan lagu-lagu nostalgia ya.. saya nggak paham dan gak familiar dengan lagu-lagu berbahasa mandarin itu :D
(Lumayan) Banyak Stand Makanan Halal!
Ini adalah yang paling bikin bahagia buat saya =)). Saya dan rombongan berjalan dari ujung Jonker Street dan akhirnya menemukan snack yang dijual orang Melayu yang berhijab rapi. Karena kami belum makan malam, kami langsung membeli snack yang dijual:
Tepat di sampingnya, ada yang jual jajanan juga yaitu Kentang Puter atau Kentang Tornado yang ngetrend di Car Free Day seluruh Indonesia itu lho dan bermacam-macam gorengan lainnya. Tiga teman perempuan di rombongan saya membeli di stand makanan tersebut. Tapi akhirnya kami berbagi makanan yang kami beli sih sambil nongkrong di belakang stand makanan itu, haha.
Kami meneruskan perjalanan kami hingga sampai ke akhir Jonker Street yang berdekatan dengan Stadthuys. Di sana kami menemukan stand minuman yang insyaAllah terjamin halal yaitu berbagai macam olahan kelapa atau coconut yang langsung dikupas di tepat. Ada pertunjukan yang cukup menarik juga saat bapak-bapak yang berpakaian merah mengupas kelapa. Tiga teman saya membeli es krim kelapa dan akhirnya satu gelas dikasih ke saya karena porsinya kebanyakan buat mereka. Saya waktu itu merasa bodo amat dengan batuk yang lagi parah-parahnya dan memakan es krim itu sambil menikmati malam di sana :D. Oya, ada makanan halal lain berbentuk seperti donat tapi berwarna cokelat tua, tapi saya nggak sempat mencobanya karena miskin pingin makan malam dengan benar.
Kami lalu berbalik arah dan kembali menyusuri Jonker Street menuju hotel. Tapi sebelumnya kami nyari makan malam yang baik dan benar serta halal di belantara pasar malam di Jonker Street. Kami lalu menuju Noah Art Cafe, restoran kecil yang menyediakan makanan halal untuk para traveler muslim dan muslimah. Kami menemukan Noah Art Cafe ini karena restoran ini mengirim salah satu karyawan berhijab untuk mempromosikan restoran halal ini di tengah-tengah Jonker Street Night Market. Jadi mbak-mbaknya berdiri di atas kursi, membawa plang dari kayu yang bertuliskan nama restoran serta logo Halal. Tak lupa promoter girl ini memberikan satu selebaran berisi menu makanan yang dijual.
Kami berjalan kaki sekitar 100 meter dan menemukan Noah Art Cafe ini di sebelah kiri jalan dan ternyata sudah dipenuhi oleh pelanggan. Meski ada area makan di luar kafe, kami memilih ruangan indoor agar lebih nyaman. Saya memilih Local Set Menu L karena sudah termasuk air minum :D.
Makanan datang dalam waktu kurang lebih 10 menit. Makanannya lumayan enak tapi... laksa di Noah Art Cafe ini masih kalah enak dibandingkan dengan Laksa yang kami makan di siang hari. Nanti dibahas detil di postingan lain ya biar nggak terlalu panjang postingannya :D
Setelah puas makan dan bayar, kami lalu kembali berjalan kaki menuju hotel untuk beristirahat. Keesokan harinya kami berencana untuk kembali ke Kuala Lumpur :D
Total biaya yang saya dan suami keluarkan:
Ternyata jalan-jalan malam di Jonker Street Night Market itu nggak terlalu boros ya, haha.
Gimana nih teman-teman, ada yang ngiler nggak buat jalan-jalan di Jonker Street Night Market? Yuk janjian buat ke sana lagi, hehehe
Mural legendaris dan selalu ada di feed para instagramers ini memang ada di Jonker Street.Jika kita di stadthuys, please nyebrang menggunakan jembatan yang melintasi Sungai Melaka ke arah Jonker Street/Jalan Hang Jebat. Dari situ langsung ambil jalan ke bawah dari jembatan menuju pinggiran Sungai Melaka, kurang 100 meter kita akan melihat Mural dengan tulisan Kiehl's yang warna-warni di sebelah kiri. You're welcome :D
Kalau kata orang-orang yang pernah ke sini, pasti bakalan antri saat foto-foto. Tapi waktu saya dan rombongan ke sini yaitu hari Jumat sekitar jam 2 siang, Alhamdulillah bisa foto-foto tanpa ngantri di sana. Allah helped us to take a great photo there :D
Makanan Halal Di Jonker Street Night Market
Saya selalu bilang ke orang-orang kalau belum ke Melaka kalau belum ke Jonker Street Night Market. Kenapa? karena pasar malam ini adalah highlights dan the best part of Melacca. Jonker Street Night Market buka pada hari Jumat dan Sabtu sore, karena itulah saya kalau main di Melaka pasti berangkatnya hari Kamis malam atau Jumat pagi hehe.
Di Jonker Street ini kita bisa melihat penduduk lokal dan turis bercampur baur dalam 1 jalan yang menjual berbagai macam souvenir dari kayu, handicraft dan makanan aka kuliner khas lokal.
Dulu, tahun 2015 saya dan suami kesusahan nyari makanan halal. Di sana-sini banyak sekali seafood yang menggoda jiwa raga, tapii... kebanyakan yang jual adalah orang Chinese dan tidak ada tulisan "Halal". Eng... bukan berarti saya rasis atau gimana ya, penjual banyak dari chinese wajar aja karena Jonker Street ini adalah pusat dari Chinatown. Tapi sebagai seorang muslim, saya wajib menjaga tubuh kita dari hal-hal haram, termasuk makanan. Karena tidak ada sign "Halal" dan sejenisnya, kami takut buat beli apa-apa sehingga waktu pertama kali saya dan suami ke Melaka, kami hampir kelaparan di Jonker Street. Untungnya di ujung jalan Jonker Street ada yang jual ayam goreng Ahmad. Ya Allah, waktu itu kayak legaaa banget karena akhirnya bisa makan ayam goreng, hahaha.
Tahun 2019 ternyata Jonker Street Night Market banyak berubah:
Ada panggung pertunjukan dengan layar raksasa
Saya takjub waktu melihat beberapa grandma yang sedang beraksi di atas panggung berwarna merah itu. Grandma itu menyanyikan lagu berbahasa mandarin dengan soundsystem portable berwarna hitam di sampingnya. Di hadapan panggung terhampar puluhan kursi plastik yang sudah terisi penuh oleh grandma-grandpa yang nampak bahagia banget ekspresi wajahnya dan juga beberapa dan turis yang kepo dengan pertunjukan ini. Mungkin mereka sedang mendengarkan lagu-lagu nostalgia ya.. saya nggak paham dan gak familiar dengan lagu-lagu berbahasa mandarin itu :D
![]() |
Ini adalah yang paling bikin bahagia buat saya =)). Saya dan rombongan berjalan dari ujung Jonker Street dan akhirnya menemukan snack yang dijual orang Melayu yang berhijab rapi. Karena kami belum makan malam, kami langsung membeli snack yang dijual:
- Baby Crab yang crispy dan enak banget dengan harga 10RM utk 1 mangkok. Baru sekarang sih saya makan Baby Crab. makasih lho Jonker Street Night Market atas pengalaman barunya.
- Dumpling seharga 5RM yang lumayan bikin kenyang.
Tepat di sampingnya, ada yang jual jajanan juga yaitu Kentang Puter atau Kentang Tornado yang ngetrend di Car Free Day seluruh Indonesia itu lho dan bermacam-macam gorengan lainnya. Tiga teman perempuan di rombongan saya membeli di stand makanan tersebut. Tapi akhirnya kami berbagi makanan yang kami beli sih sambil nongkrong di belakang stand makanan itu, haha.
![]() |
Duduk di ujung Jonker Street sambil makan eskrim kelapa |
Kami lalu berbalik arah dan kembali menyusuri Jonker Street menuju hotel. Tapi sebelumnya kami nyari makan malam yang baik dan benar serta halal di belantara pasar malam di Jonker Street. Kami lalu menuju Noah Art Cafe, restoran kecil yang menyediakan makanan halal untuk para traveler muslim dan muslimah. Kami menemukan Noah Art Cafe ini karena restoran ini mengirim salah satu karyawan berhijab untuk mempromosikan restoran halal ini di tengah-tengah Jonker Street Night Market. Jadi mbak-mbaknya berdiri di atas kursi, membawa plang dari kayu yang bertuliskan nama restoran serta logo Halal. Tak lupa promoter girl ini memberikan satu selebaran berisi menu makanan yang dijual.
![]() |
Plang Noah Art Cafe berwarna kuning |
Makanan datang dalam waktu kurang lebih 10 menit. Makanannya lumayan enak tapi... laksa di Noah Art Cafe ini masih kalah enak dibandingkan dengan Laksa yang kami makan di siang hari. Nanti dibahas detil di postingan lain ya biar nggak terlalu panjang postingannya :D
![]() |
Laksa |
Total biaya yang saya dan suami keluarkan:
- Baby Crab 10RM
- Dumpling 5RM
- Makan Malam 15RM+pajak 10% (suami saya nggak makan malam karena katanya udah kenyang)
Ternyata jalan-jalan malam di Jonker Street Night Market itu nggak terlalu boros ya, haha.
Gimana nih teman-teman, ada yang ngiler nggak buat jalan-jalan di Jonker Street Night Market? Yuk janjian buat ke sana lagi, hehehe