Mengunjungi Kembali Genting Highlands Beramai-ramai Di 2019 - Traveling With Husband

Resmi sudah Genting highlands menjadi salah satu tempat favorit saya dan suami di Malaysia. Tak peduli berapa kali main ke Malaysia, kami seperti mewajibkan diri untuk naik cable car di Genting.

Begitu pula ketika kami traveling ke Malaysia beberapa minggu lalu bersama kawan-kawan dari Bandung. Itinerary wajib di hari pertama, right after mendarat di Malaysia adalah berkunjung ke Genting Highlands. Alasan pertama sudah disebutkan di awal, kedua karena 4 orang lainnya belum pernah ke Genting Highlands dan dua di antaranya belum pernah naik Cable Car.

Dari Bandara KLIA2 menuju Genting highlands ada dua cara:
1. Naik bus langsung dari KLIA2 ke Genting Highlands dengan harga tiket 35RM. Ini adalah pilihan praktis, hemat tenaga dan waktu tapi harus punya kantong tebal. Tapi menurut teman saya yang sudah pernah menggunakan cara ini ke Genting Highlands, busnya sangat bagus dan ada alat pijitnya.

2. Naik Bus dari KLIA 2 ke KL Sentral dengan harga tiket 12RM, setelah itu beli tiket bus lagi ke Genting Highlands segera setelah keluar dari bus. Harga tiket bus ke Genting Highlands hanya 4.9 RM. Kenapa nggak beli online aja? Pengennya sih gitu ya.. tapi sayangnya, tiket ke Genting Highlands belum dijual online, Bosque...

Cara kedua ini lebih murah, tapi banyak resikonya, apalagi kalau jumlah orang dalam rombongan lebih dari 2, hehe. Yaitu perjalanan lebih lama dan ada resiko kehabisan tiket bus. Jadwal Bus menuju Genting Highlands adalah setiap 1 jam dengan jumlah kapasitas 44 penumpang.

Begini perjuangan kami waktu mau beli tiket bus ke Genting Highlands:
Kami mendarat di KLIA2 jam 12, jalur imigrasi lumayan sepi sehingga kami hanya mengantri kurang dari 15 menit. Kami lalu jalan kaki santai di bandara, ke toilet, ada yang beli simcard dan cuci mata di sekitar jalur menuju tempat nongkrongnya bus menuju KL Sentral. Singkat cerita kami naik bus pukul 12.30 dan sampai di KL sentral jam setengah 2an.


Waktu kami sudah di depan loket dan bertanya jadwal bus terdekat, ada jam 3 sore. tapii... ternyata cuma ada 5 kursi saja padahal rombongan kami ada 6 orang. Jadi kami terpaksa harus beli yang jam 4 sore.

Sambil menunggu waktu keberangkatan bus, kami sholat dulu di musholla KL Sentral. Abis itu makan siang di Little India, tepat di seberang KL Sentral. Kami tak lupa cuci mata dan beli air mineral di convenience store seperti Family mart dan Guardian di dekat musholla.

Oya, waktu beli air minum 1,5 liter, saya menemukan fakta bahwa air di Guardian lebih murah daripada di family mart (toko di sebelahnya). Di Guardian saya beli 1,8 RM sedangkan di toko sebelah harganya 2,1 RM :D

Kami kembali ke basement KL Sentral 20 menit sebelum bus berangkat dan duduk sembarangan di lantai basement. Kami masuk ke Bus Merah dengan tulisan Go Genting setelah ada aba-aba dari Pak Sopir dan Kondektur. Singkat cerita kami sampai di Genting Highlands jam setengah 6 sore. Tenang, jam segitu Malaysia masih terang benderang kayak jam 4 sore.

tempat masuk ke cable car

Kami segera naik eskalator menuju stasiun cable car dengan ransel di pundak masing-masing. Saat itu pengunjung Genting Highlands cukup banyak dibandingkan dengan saat kami terakhir kali ke sana. Kami berenam masuk ke satu gondola atau cable car yang sama.

Naik cable car dengan orang-orang yang berbeda ternyata membuat suasana berbeda ya...

Waktu saya naik Cable Car dengan suami.. setelah foto-foto sebentar kami akan ngobrol, ketawa-ketawa karena hal lucu, lalu kami habiskan waktu dengan diam dan mengagumi pemandangan di bawah cable car. Sedangkan ketika kami berenam di cable car, 15 menit dihabiskan untuk foto sana-sini, tertawa terbahak-bahak karena salah satu dari kami ada yang takut ketinggian sampai harus pegangan ke hand rail besi sepanjang perjalanan naik dan turun cable car, lalu foto-foto lagi.

Pada kunjungan kali ini saya (dan rombongan) mengelilingi sebagian kawasan Genting Resort yang sudah lebih hidup. Dan surprise... ada banyak spot yang instagramable :D

Saat itu, di hari pertama perjalanan, saya masih masih dalam kondisi sakit (demam, tenggorokan sakit, pusing dan semua gejala commond cold lainnya). Karena itulah saya selalu menggunakan masker di wajah dan syal dari kain tenun di leher selama di sana.

Kalau ngeliat Genting saat ini, saya nggak kebayang kalau dua tahun yang lalu di sini hanya ada satu atau dua store yang buka, restoran pun hanya ada satu. Kebayang kan gimana creepy-nya Genting Resort yang luas itu? Sekarang Genting Resort sudah seperti mall lainnya, bahkan ada indoor theme park yang sudah aktif beroperasi. Mirip Trans Mall dengan Trans Studionya lah ya... tapi ada "bonus" tempat judi #eh

...

Ada yang sudah mengunjungi Genting Highlands dengan indoor theme park yang sudah aktif kah?
Gimana menurut kalian dibanding Genting Highlands dua-tiga tahun yang lalu? Cerita dongs... ^^