Kulineran Di Kota Solo, Dari Makanan Legendaris sampai Tempat Makan Hits Anak Muda

27 komentar

Minggu lalu saya pergi ke Surakarta, atau yang lebih dikenal dengan Solo, selama 2 hari 3 malam (jika perjalanan juga dihitung). Setelah bekerja bagai quda dengan kondisi tubuh letih setelah berpetualang di Kabupaten Purwakarta, ada beberapa tempat kuliner di Solo yang berhasil saya datangi. Makanan legendaris Kota Solo yang saya cicipi adalah Nasi Pecel Bu Kis dan TImlo Sastro, sedangkan tempat makan yang katanya lagi hits di kawula muda Solo adalah Tiga Tjeret. Nah, penasaran gimana pendapat saya mengenai 3 lokasi tersebut? Yuk ah, baca sampai habis ya <3


Nasi Pecel dan Sambel Tumpang Bu Kis, Pecel Solo Legendaris Sejak Tahun 1956
Lokasi: JL. Gleges, Sriwedari, Laweyan, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta
Jam buka: Senin-Sabtu, jam 7 pagi sampai jam 2 siang; Minggu LIBUR.

 

Saya ke sana dengan cara naik ojek online karena gampang dan murah. Haha. Sekitar jam 8 pagi saya sudah sampai di sana dan sudah cukup banyak orang yang berkunjung di sini. Kebanyakan sih bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau kerja gitu. Nggak tau ya kerja di mana, harusnya kan jam segitu udah pada masuk kerja. Iya nggak sih? :p


Saya memesan nasi pecel dengan lauk tempe bacem dan telur ceplok. Tak sampai satu menit, satu piring itu sudah ada di tangan saya dan siap saya bawa ke meja yang sudah disediakan. Setelah saya duduk, ada salah satu karyawan warung pecel yang menghampiri saya dan menanyakan pesanan minuman. Kaget karena nggak menyiapkan pesanan, saya asal ngecap dan pesan jeruk hangat. Padahal kalau mau irit bisa pesan teh hangat saja. Tapi ya sudahlah… sekalian mau ngecek seberapa mahal kalau saya pesan jeruk di sana, wkwk.



Nasi Pecel Bu Kris ini memang jagoan sih. Nasi hangat dan cukup pulen ditemani dengan pecel dengan sambal kacang yang maknyus bikin saya kuat ngabisin satu piring nasi di pagi hari. Padahal biasanya saya udah kenyang banget meski cuma sarapan dengan bubur kacang ijo satu cangkir! Tempe bacemnya juga enak, tapii… telur ceploknya terlalu asin buat saya. Kalau baca di Google Reviews, ada lumayan banyak yang bilang kalau lauk di sini memang terasa asin buat mereka. Buat yang nggak bisa makan asin, lebih baik pesan nasi pecel dan tempe bacem aja atau tempe goreng. Es jeruknya juga enak.
 

Harganya gimana? Menurut saya masih sangat terjangkau.
Nasi Pecel saja harganya cuma Rp9.000,-. Ditambah dengan tempe bacem, telur dan es jeruk, saya membayar kira-kira 20rb. Sejujurnya saya agak lupa sih tepatnya berapa, yang pasti nggak lebih dari 20rb perak.

Timlo Sastro, Legendaris Sejak Tahun 1952
Timlo adalah makanan sejenis sup yang berisi irisan ati ampela ayam, irisan dadar gulung, sosis solo, telur pindang (berwarna cokelat), dan suwiran ayam goreng. Kuahnya bening, encer dan segar dimakan. Timlo legendaris yang terkenal di kalangan penggemar kuliner adalah Timlo Sastro di Kota Solo. Saya berkesempatan mencicipi Timlo Sastro karena diajak oleh kepala kantor cabang Solo yang baik hatinya.

Lokasi dan Jam Buka Timlo Sastro
Timlo Sastro Pusat:  Pusat Timur No.1-2, Balong, Solo. Buka pukul 06.30-15.30 WIB
Timlo Sasto Cabang: Jl. Dr. wahidin 5, No.30, Penumping. Buka jam 06.30-21.00 WIB.





Pricelist Timlo Sastro ada di foto di bawah ya. Menurut saya masih sangat terjangkau mengingat ada nilai legendaris pada kuliner ini, hehe. 

harga pricelist timlo sastro solo surakarta

Saya sendiri memesan timlo komplit tanpa tambahan nasi karena perut saya masih tidak terlalu lapar waktu itu. Pelayanan di Timlo Sastro cukup cekatan dan dalam waktu kurang dari limat menit, pesanan kami sudah bisa dinikmati. Timlo komplit ternyata tidak sebesar yang saya bayangkan, jadi saya masih bisa menghabiskan satu mangkuk timlo itu tanpa mengeluh kekenyangan. 





Rasanya? Menurut saya biasa aja ya, hahaha. Di lidah saya timlo ini rasanya seperti sup ayam yang ditambahi banyak isian. Tapi saya tidak menyesal memesan timlo ini karena setidaknya saya sudah tidak perlu penasaran lagi dan bisa bercerita di blog ini.

Café Tiga Tjeret, Tempat Makan Ngehits Di Solo
Saya ke Café Tiga Tjeret yang terletak di Jalan Ronggowarsito no.97, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Solo untuk makan malam bersama salah satu karyawan di kantor cabang Solo :D. Kami berkendara dengan motor menembus malam ke café yang terang benderang ini. Café Tiga Tjeret sebenarnya merupakan angkringan yang dibungkus dengan konsep modern: bagian dalam kafe didesain sedemikian rupa sehingga instagramable dan menarik anak muda. Di bagian depan juga ada panggung yang digunakan untuk menampilkan music band secara live. Setelah riset sedikit di internet, Café Tiga Tjeret tidak hanya ada di Solo tapi juga ada di Yogyakarta.





Menu makanan di angkringan ala Café Tiga Tjeret ini kurang lebih sama dengan angkringan pada umumnya, tentu saja dengan tambahan berbagai menu agar layak disebut “kafe”. Misalnya sate crab (daging kepiting yang diolah dengan tepung terigu itu lho) dan banyak sate yang saya nggak paham apa namanya alias harus nanya sama karyawan kafe ini. Semua porsi makanan di kafe ini 3-5 kali lebih besar dibandingkan dengan angkringan jalanan. Karena itulah harga makanan di Café Tiga Tjeret melambung sampai 4x lipat. Jadi, siapkan jantung dan dompet Anda ketika bayar di kasir ya. Hahaha




Saya sendiri memesan
Crab Roll
Sate bakso
Sate usus pedas
Sate lobster ball
Sate kreni daging sapi
Sate ayam madu
Sate udang balado
Wedang tiga tjeret
Total tagihan: Rp71.000,-. 


Rincian harga masing-masing bisa dilihat di foto:


Porsi makanan di sini, seperti yang saya bilang di atas, banyak banget jadi saya cukup kenyang. Nah, Wedang Tiga Tjeret yang saya pesan itu besarnya cuma satu mug saja. Tapi wedang ini sukses bikin kerongkongan sampai lambung saya seperti disetrika setelah menghabiskan minuman ini karena wedang ini dipenuhi dengan jahe geprek dan disajikan dalam kondisi panas membara. Agenda mencicipi makanan Solo yang lain terpaksa harus batal karena lambung saya terasa sangat penuh saat itu, huhuhu. 




Tiga makanan yang saya cicipi saat ke Solo minggu lalu tentu saja belum bisa mewakili kekayaan kuliner di kota tersebut. Daftar kuliner yang perlu dicicipi masih sangat panjang yang tidak bisa saya tuntaskan dalam kunjungan saya yang singkat itu. Karena itulah suatu saat saya ingin kembali lagi ke sini bersama suami saya. Tidak hanya untuk memuaskan lidah, tapi juga berpetualang untuk mencari experience tentang seni dan budaya di Kota Solo.

See you when I see you, Solo… <3
susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

27 komentar

  1. Kuliner SOLO selaluu bikin rinduuu

    Aku blm kesampean main k tiga ceret nihh

    Moga² dalam.waktu dekaattt

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapkan hati ya mbak waktu mau bayar... haha :D

      Hapus
  2. Wadaaaw... Pagi-pagi baca sate crab, lapeeeer hahaha
    Worth it sih, kak, 71rb untuk dua orang dengan nuansa yang asyik gitu. Kalo dekat, tiap malam Minggu mau saya kesana 🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau diliat dari situ memang bisa jadi alternatif menghabiskan waktu bersama sih, hehehe

      Hapus
  3. Wah aku penyuka pecel, harus coba yg pertama itu. Baru sekarang dapat rekomendasi pecel Solo. Thanks. Timlonya endes. Yg cafe itu udah pernah & sepertinya kurang cocok di harga heheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes, mbak. Pecelnya harus dicoba, harganya 9rb aja per porsi.

      Yang Cafe Tiga Tjeret itu menurutku juga cukup dicoba untuk satu kali saja, hahaha

      Hapus
  4. Oh my God... What a coincidence. I will be visiting Solo in the next three weeks and this will be a great reference. thank you so much for sharing all this great places

    BalasHapus
    Balasan
    1. you're welcome, mbak.
      please let's know about your food explore once you traveled to Solo ya...

      Hapus
  5. Sekarang makanan hits udah ada di mana-mana, ya. Tetapi, kalau saya jalan-jalan ke daerah, biasanya yang dicari duluan makanan khas daerah tersebut karena belum tentu di tempat saya ada. Kalaupun ada, belum tentu rasanya sama.

    BalasHapus
  6. Menurut aku, kuliner di Solo itu harganya terjangkau banget, beda nih di tempatku, harganya mahal dan kadang gk sesuai harapan. Tp ini pecelnya bikin ngiler deh, jadi pengen ke Solo kulineran

    BalasHapus
  7. Belum ke cafe londo ya mba. Aku pas ke Solo yangg .kucri pertama itu soto mba. Soale kan ak suka banget maem soto.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum, mbak.
      malah baru denger sekarang lhoo...
      baiklah, aku masukin ke list kuliner yang bakalan dicoba kalau main ke Solo lagi ^^

      Hapus
  8. Ah jd ingat saat jalan2 ke Solo..aku juga sempet ke Tiga tjeret itu...emang nge-hits ya dulu selalu ada life musik di situ

    BalasHapus
  9. Iya kurang kalo cuma tiga tempat makan itu, masih ada yang legendaris lainnya seperti tengkleng. Trus mampir beli serabi Solo, hihiii... banyak kalo di kota ini, mbak.

    BalasHapus
  10. Waduh Solo. Kangeeeeen banget bisa ke sana lagi dan kulineran. Pastinya makin banyak ya tempat makan yang baru. Kapan atuh ya saya bisa ke Solo lagi. Bikin ngiler deh timlonya. :)))

    BalasHapus
  11. Kok kayaknya mba kurang menikmati kuliner2 yang disantap ya hehehee.... apa cuma perasaan saya aja ya pas baca :))

    Saya pernah tuh ke Tiga Tjeret, seneng banget karena banyak sekali jenis jajanan yang ditawarkan. Minumannya juga enak-enak. Berhubung saya suka yang minuman dingin, ga pesen jahe panas kayak di atas tadi hehehe... Soalnya kalau minuman panas gitu, biasanya memang sengaja dipesan untuk dihirup pelan-pelan sambil menikmati waktu, plus cemal-cemil cantix ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu cuma perasaanmu aja, mbak... ;)

      kayaknya saya yang salah beli minuman ya pas di Tiga Tjeret, harusnya yang dingin aja. hahahaha

      Hapus
  12. lah pesenannya sebanyak itu tapi tagihannya kok bisa semurah itu ya kak, kalo begitu mah jadi pengen kulineran terus ya...

    BalasHapus
  13. Aku bulan Februari lalu ke Solo. Kemana mana naek ojol. Tp yg kucoba makan tengkleng pak man sama yg di deket klewer. Jd pengen nyobain yg lain hihii

    BalasHapus
  14. Paling seneng deh kalau berkunjung ke suatu kota trus bisa makan di rumah makan yang udah cukup legendaris tapi harganya masih affordable haha.Noted nama rumah2 makannya, kali pas ke Solo bisa ke sana buat kulineran :D

    BalasHapus
  15. Waah...mesti balik Solo niih..
    Kulinerkhas Jawanya yang menggiurkan.
    Itu pecel...ya Allah, nikmat.

    BalasHapus
  16. Timlo itu isinya apa saja? Seperti bakso gitu kah atau ada sayurnya?
    Belum pernah kulineran di Solo. Katanya soto di sana murah banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan udah dijelasin di tulisan, mbak.
      dibaca dulu ya sebelum komentar :)

      Hapus
  17. Belum pernah ke solo sih. Semoga next bisa ke solo terus nyobain kuliner solo yang liat gambarnya aja udh bikin perut keroncongan

    BalasHapus
  18. Beberapa kali ke Solo waktu masih tinggal di Semarang, tapi tak pernah aku nyobain kuliner khas sana. Ternyata banyak kuliner unik yang patut dicoba ya. Sayangnya. Next kalau ke Solo lagi harus kulineran nih sayanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meskipun deket, Semarang-Solo tetep aja beda kota sih mbak.
      Sama kayak orang Bandung yang bisa jadi banyak yang belum pernah nyicip2 makanan khas tetangga kabupatennya kayak Sumedang, hehe.

      Hapus

Posting Komentar