Kuliner Legendaris Bandung: Kupat Tahu Gempol Sejak Tahun 1969

22 komentar

Hari Minggu, 5 Agustus 2018, saya kembali menjelajah dan membuktikan cerita rakyat mengenai tempat legendaris di Kota Bandung dan sekitarnya. Kali ini yang saya datangi adalah tempat kuliner yang lejen dan semua vlogger yang datang ke Bandung gak afdol vlognya kalau nggak datang ke sini, yaitu Kupat Tahu Gempol Sari! Saya ke lokasi tentu saja ditemani oleh suami saya yang juga belum pernah nyobain kupat tahu ini.

Kupat Tahu ini, seperti namanya, terletak di Jl. Gempol Kulon No.53, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung (bisa dicari dengan keyword "kupat tahu gempol" di google maps). Kami agak susah parkir mobil pas di depan warung kupat tahu, karena itu kami parkir di dekat gerbang masuk. Gerbang ini juga cuma sebatas gapura warna biru dengan bentuk melengkung. Di depan gerbang ini ada banyak banget penjual makanan: batagor, cimol, dan lainnya. Kami jalan kaki lurus aja dari gerbang kira-kira 2 menit sampe mentok. Dari situ tinggal tengok ke kiri dan nampaklah si Kupat Tahu Legendaris Kota Bandung yang berjejalan dengan toko-toko milik penduduk sana.




Kupat tahu ada di pojok kiri

Penampakan warung Kupat tahu ini nggak jauh beda dengan kupat tahu lainnya yang dijual di tempat/warung khusus (bukan di gerobak) alias tempatnya gak fancy sama sekali. Kios/warung kupat tahu terletak di sebelah toko kelontong  berdinding putih milik Hj. Tresno yang saat kami berkunjung ke sana toko itu masih tutup. 

Secara umum warung kupat tahu ini ada 2 tempat: 
  • Ruangan kecil sekitar 2x2 meter yang fungsinya buat goreng tahu yang terletak pas di sebelah toko kelontong 
  • Gerobak kecil yang gak pake roda tempat mereka motong-motong kupat dan tahu, mengguyurnya dengan bumbu kacang dan juga ditabur kerupuk warna pink gonjreng
Kesibukan karyawan Kupat Tahu

tahu dan toge

Di Warung Kupat Tahu ini, cuma ada 1 meja dengan dua kursi panjang untuk pembeli. Meja-kursi itu bakalan penuh kalau ada rombongan 8-10 orang. Waktu kami dateng ke situ, seperangkat meja dan kursi satu-satunya di sana udah dipakai sama satu keluarga yang dari penampakannya kayak dari luar Kota Bandung gitu, haha.


seperangkat meja dan kursi yang saya maksud

Trus konsumen lainnya duduk di mana dong?
Pemilik Kupat Tahu ini berbaik hati memberikan kursi-kursi plastik warna hijau di sebelah tempat mereka nyiapin kupat tahu pesanan pengunjung dan juga di bagian belakang. Ada beberapa konsumen yang makan kupat tahu di warung di seberang kupat tahu, kayak numpang makan di depan rumah orang gitu lho, wkwk. Yang saya perhatikan, semua pelanggan kupat tahu ini nerima-nerima aja walaupun makan di pinggir jalan begitu. Mungkin inilah yang dinamakan the power of kata-kata "Legend", hahaha.

Warung Kupat Tahu ini juga menjual lontong kari, tapi kayaknya waktu kami ke sana si lontong kari udah abis. Saya dan suami memesan 2 porsi kupat tahu saja ke salah satu karyawan lalu duduk anteng nunggu pesanan di kursi plastik.

Kupat tahu ini punya sekitar 6-8 karyawan yang sibuk sesuai jobdesc masing-masing: ada yang goreng tahu, ada yang motong-motong kupat, ada yang nyiapin pesenan take away (banyak yang beli dan dibawa pulang), ada juga yang nganter-nganter kupat tahu untuk pembeli yang dine in.



take away, beb...

Tidak seperti penjual kupat tahu lainnya, di sini konsumen tidak diberikan teh tawar hangat melainkan air mineral dalam kemasan gelas dan botol (yang tentu saja bayar, saudara-saudara). Harga air mineral: Rp 1.000 untuk air mineral gelas dan 5.000 untuk botol 600 ml.

2 piring kupat tahu sudah diantar oleh karyawan kupat tahu ke tempat kami duduk tidak lebih dari 5 menit. Saya langsung menyantap kupat tahu yang tersaji di atas piring melanin dengan stempel Kecap Bango dengan perasaan antusias. Saya juga rada deg-degan waktu mau nyendok karena khawatir dikecewakan dengan label kuliner legendaris *makin tua makin sensitif kan :v



Penampakan sang legenda

Dan ternyata... *drum rolls*
Rasa kupat tahu ini benar-benar di luar ekspektasi saya. Lontong yang berlumur bumbu kacang dan kecap manis lumer di mulut. Rasa bumbu kacangnya nggak tajam, aromanya juga terasa lembut di hidung. Tahu goreng yang cuman 1 biji itu juga gurih dan enak banget. Kupat tahu yang didominasi rasa manis bisa lebih gurih dan nyummy kalau ditambahkan sambal cabe hijau yang telah disediakan.

sambalnya

Secara umum kan bahan-bahannya sama aja kayak yang dijual sama mang-mang kupat tahu singaparna di pinggir jalan. Tapi memang legenda memiliki misteri/rahasia tersendiri, dan menurut saya yang baru sekali main di sana, rahasia Kupat Tahu Gempol legendaris ini ada di bumbu kacangnya. Rahasia Bumbu kacang inilah yang membuat kupat tahu ini tetap laris dikunjungi pembeli sejak tahun 1969.

Saya merasa harga RP 17.000,-sangat layak untuk dibandrol di tiap porsi kupat tahu ini. Worth it pisan!



Bukti kelezatan kupat tahu :))

Bagi yang belum pernah ke sini, ingat-ingat kalau warung kupat tahu ini tutup ketika dagangan mereka habis. Warung beroperasi dari jam 6 pagi hingga maksimal (kalau belum kupat tahunya belum abis) waktu sholat dzuhur, kira-kira jam 12 siang.
Bagi yang udah pernah ke sini, cerita dong pengalamannya. Setuju nggak sih kalau rasanya memang enak banget dan layak menyandang predikat kuliner Legendaris Bandung?



Nilai dari saya:
Ambiance : 7.5
Service: 8.5
Rasa makanan: 9.5
Harga: a bit pricey untuk kupat tahu but worth it banget
Repurchase: Yess!

susie ncuss
a Devoted Wife who is addicted to Traveling, Halal Food, and Good Movies.
Contact
Email: emailnyancuss@gmail.com
Click http://bit.ly/travelndate to chat me via whatsapp

Related Posts

22 komentar

  1. Ini saarapan wajib saya dulu pas lagi melajang haha, dulu karena kebetulan deketan sama tempat kerja jadi kupat tahu gempol ini tiap hari jadi menu sarapan, sekarang udah lama banget ga sarapan gempol lagi nih, jadi kangen .

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, enak dong teh dulu pas masih kerja di situ, hihihi
      kuy ke sana teh buat ngobatin kangen =D

      Hapus
  2. Banyak yg bilang kupat tahu di Gempol ini enak, kapan ya bisa kesana buat nyobain. Bacanya aja udah bikin glek. :D

    BalasHapus
  3. Terkenal dan mahal dan tempatnya biasa aja ya Teh, hmmm untuk harga legendaris gitu saya kirain ada dagingnya hehe itumah kupat daging atuh😗

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha
      tapi worth it sih teh harga dengan rasa dan sejarahnya #uhuk

      Hapus
  4. Kupat tahu yg ngehits, tempatnya biasa tapi yg dateng luar biasa, coz soal rasa ga bisa dibohongin lidah mah dan bikin ktagihan balik lagii.. lagii..

    Hayuu ngupat barengan ncuus zkalian kopdar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayuk teh... kapan ya?
      nungguin gajian dulu, haha

      Hapus
  5. Terus aku diketawain sama temen kantor gara-gara pas baca ini nanya tempatnya sebelah mana, belum pernah coba. Dan ternyata kurang dari 1 km dari kantor dong :))

    BalasHapus
  6. Kupat tahu gempol mah lagganaan saya dan suami, suka sengaja sarapan di sana, kalau nggak pakai gosend hihihi

    BalasHapus
  7. Kelihatannya enaaaak. Murah meriah lagi.

    BalasHapus
  8. Favorit bgt nih, tp blum pernah beli di tempatnya, paling yg di d kiosk aja hehe...

    BalasHapus
  9. Padahal pituin Bandung nih baru au ada kupat tahu gempol...padahal kupat tahu termasuk makanan favorit jg...

    BalasHapus
  10. Kujadi ingin mwraaakan bumbu kacang yg lembut itu.

    BalasHapus
  11. Wahhhh jadi pengen kesana. ngeliatnya aja uda enak banget.
    Terima kasih untuk informasinya ya, teh.
    Semoga bisa kesana untuk mencoba rasanya :)

    BalasHapus
  12. wah ini mah dari jaman aku sma sampe sekarang ya udah paling nampol, sayang banget akutu sama makanan kek gini bikin nambah dua piring :')

    BalasHapus
  13. Duuh sebagai pecinta kupat aku pengen nyicipin kupat genpol nih. Deket rumahku juga ada gempol tapi ini mah gempolnya di bandung kulon hahaha.... Di sini banyanya tukang kupat dari Singaparna Tasik

    BalasHapus
  14. Saya suka semua makanan yang pakai saus kacang. Suatu hari nanti akan saya coba kupat tahu gempol ini.eaa..

    BalasHapus
  15. Udah lama pengin ke sini. Mesti diagendain ini mah

    BalasHapus

Posting Komentar